SERANG, BINGAR.ID – Silat Kaserangan yang diprakarsai Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah berhasil meraih juara dalam event Internasional Pencak Silat Championship 2021 di Belanda. Raihan juara umum Silat Kaserangan mengalahkan sebanyak 6.000 peserta yang mendaftar.
Kepala Bidnag (Kabid) Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang, Beni Kusnandar menuturkan, Silat Keserangan mengikuti festival internasional tahun 2021 di Belanda tersebut yang digelar secara virtual.
Baca juga: Merawat Seni Budaya Pencak Silat
“Pada ajang tersebut Silat Kaserangan berhasil meraih 9 medali emas, 18 perunggu dan 1 perak. Bahkan Silat Kaserangan berhasil meraih kategori penampilan best of the best,” kata Beni bangga, Jumat (26/11/2021).
Dijelaskan Beni, dilihat berdasarkan sejumlah kriteria penilaian Silat Kaserangan bisa meraih juara umum. Pertama wiraga, dimana dalam Silat Kaserangan gerakannya tidak ada yang diulang.
“Karena Silat Kaserangan awalnya dikemas Bupati Serang dari 40 paguron yang hidup di Kabupaten Serang dengan jurus masing-masing jadi setiap Paguron berikan jurus, jadi tidak ada gerakan diulang. Itu kriteria jadi patokan silat internasional,” ucapnya.
Baca juga: Masuk Seleksi Oscar 2022, Film Berdialeg Jawa Serang “Yuni” Tayang Perdana
Selain itu, dalam Silat Kaserangan ada dua kategori musik yang khas. Yakni patingtung yang hanya ada di Serang, kemudian pola pukulannya dan karakter musiknya khas Banten. Serta adanya kendang gede, alat musik tersebut umum namun karena Silat Kaserangan punya gerak berbeda akhirnya musiknya pun variatif.
Bahkan, dalam penampilan pihaknya tidak meninggalkan kostum lokal yang dipakai saat lomba. Dimana Kabupaten Serang punya batik Kaserangan, kemudian dipadukan dengan pakaian silat.
“Jadi walau pakaian silat sama-sama hitam tapi ada khasnya,” ucapnya.
Baca juga: Pemkab Serang Layangkan Tiga Usulkan UMK 2022 ke WH
Beni memaparkan ajang tersebut diadakan karena silat sudah menjadi kekayaan dunia yang ditetapkan UNESCO. Festival tersebut awalnya diadakan dengan tujuan agar seniman khususnya silat tidak berhenti berkarya walau pandemi.
“Tapi tetap latihan makanya dibuat, sambil melihat perkembangan silat di dunia. Karena di Eropa Australia itu sumber dari Indonesia pola geraknya,” ucapnya. (Syamsul/Red)