Warga Lebak Diingatkan Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi

hidrometeorologi

Bahaya hidrometeorologi dapat berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor maupun angin kencang. (Foto: ANTARA/Idhad Zakaria).

LEBAK, BINGAR.ID – Masyarakat Kabupaten Lebak diingatkan untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seiring potensi meningkatnya curah hujan yang disertai angin kencang dalam beberapa hari ke depan.

“Kami berharap dengan kewaspadaan itu dapat mengurangi risiko kebencanaan,” kata Plh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama seperti yang dikutip dari Antara, Selasa (19/1/2021).

Selama ini, ujar dia, Kabupaten Lebak masuk kategori daerah rawan bencana alam jika curah hujan meningkat disertai angin kencang. Potensi bencana hidrometerologi cukup berpeluang di antaranya banjir, banjir bandang, angin puting beliung, dan tanah longsor.

Baca juga: Dua Cara Kendalikan Banjir Agar Banjir Bandang Lebak Tak Terulang

Pada akhir Desember 2020, kata dia, tercatat 13 rumah di Kecamatan Cirinten rusak berat akibat pergerakan tanah, namun beruntung tidak menimbulkan korban jiwa.

“Semua rumah yang rusak akibat pergerakan tanah memperoleh bantuan dana dari pemerintah daerah sebesar Rp10 juta/kepala keluarga,” sebutnya.

Menurut dia, BPBD Lebak telah menyebarluaskan informasi kepada aparatur kecamatan, desa, kelurahan, dan masyarakat untuk memasuki puncak hujan tersebut dan menjadikan ancaman bencana hidrometerologi. Saat ini, BPBD Lebak mengidentifikasi sebanyak 12 kecamatan rawan bencana banjir dan 16 kecamatan bencana longsor.

Baca juga: Selain Banjir, Hujan Akibatkan Puluhan Rumah di Lebak Rusak Dihantam Longsor

“Kami mengoptimalkan sosialisasi dan edukasi untuk pencegahan bencana alam dengan kewaspadaan untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa,” ujarnya.

Ia mengatakan, BPBD Lebak menjamin persedian logistik untuk penanganan bencana alam, karena stok yang ada di gudang melimpah. Persedian logistik itu antara lain beras, lauk pauk, aneka makanan saji, aneka makanan kaleng dan obat-obatan. Selain itu juga bantuan dari BNPB maupun BPBD Provinsi Banten siap mendistribusikan logistik.

“Kami yakin persedian logistik untuk menangani warga korban bencana alam relatif aman dan mencukupi hingga enam bulan ke depan,” katanya. (Agisna/Red)

Berita Terkait