SERANG, BINGAR.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang akan mengadakan pagelaran Wayang Garing dihadapan para mahasiswa dan guru kesenian. Tujuannya untuk melestarikan kebudayaan itu dari ancaman kepunahan.
Kepala Bidang Kebudayaan Dindikbud Kabupaten Serang, Beni Kusnandar mengatakan, Wayang Garing merupakan salah satu kearifan lokal yang sudah ditetapkan oleh Pemkab Serang. Keberadaan kesenian Wayang Garing ini, disinyalir dari berbagai sumber hanya ada di Kabupaten Serang, bahkan di Indonesia.
Baca juga: Terancam Punah, Kejati Sarankan Pelestarian Ubruk Banten Lewat Perda
“Kami koordinasi dengan wilayah setempat di Carenang (tempat berada pelaku seni Wayang Garing-red), dengan para pengawas dan guru kesenian ternyata memang nyaris tidak ada penerusnya, walaupun anaknya sendiri,” kata Beni, Rabu (29/12).
Beni menuturkan, ancaman kepunahan itu karena kesenian Wayang Garing minim penerus. Dari penuturan dalang dan anaknya, faktor ekonomi dan tidak memiliki rasa keinginan untuk mempelajari kesenian tersebut menjadi beberapa penyebabnya. Sementara usia dalang yang merupakan satu-satunya pelaku seni Wayang Garing sudah mencapai 80 tahun.
“Agar mereka bisa berapresiasi, kita akan coba bawa pak Kajali (Dalang Wayang Garing) untuk pentas di Dinas Pendidikan,” tuturnya.
Baca juga: Sisihkan 50 Kandidat, Abah Kalimi Dinobatkan Sebagai Maestro Seni Tradisi Calung Renteng Cibaliung
Padahal menurut Beni, Wayang Garing memiliki nilai sejarah sama dengan seperti kesenian lain yang berkembang ditataran wilayah Pantai Utara Kabupaten Serang.
“Artinya ini ada kaitan dengan penyebaran agama Islam, saya pernah tanya dengan dalangnya, beliau bicara memang dari orang tuanya turun temurun, tetapi kalau fungsi wayang sendiri bagaimana mau dibicarakan apapun fungsinya memberikan pemahaman edukasi untuk masyarakat melalui ceritanya, melalui gayanya,” tuturnya. (Sajid/Red)