Lestarikan Ubrug Lewat Inovasi Pertunjukan, Pascasarjana ISBI Bandung Gelar Webinar

Pertunjukan Ubrug

Seiring dengan berkembangnya zaman serta teknologi maka ubrug sebagai bagian dari kebudayaan Banten haruslah bersifat dinamis dan adaptif. (Istimewa)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Ubrug sebagai warisan budaya tak benda yang dimiliki masyarakat Banten sudah seyogyanya dilestarikan serta dikembangkan oleh para seniman dan masyarakatnya. Seiring dengan berkembangnya zaman serta teknologi maka ubrug sebagai bagian dari kebudayaan haruslah bersifat dinamis dan adaptif.

Kedinamisan ini membawa ubrug berinovasi serta berubah gaya dan bentuknya, namun ada hal penting yang harus diperhatikan dalam melakukan sebuah proses inovasi. Struktur pertunjukan ubrug merupakan ciri khas yang harus dijaga, karena merupakan identitas bagi pertunjukan ubrug.

Baca juga: Terancam Punah, Kejati Sarankan Pelestarian Ubruk Banten Lewat Perda

Sebagai upaya membawa ubrug lebih dikenal agar bisa terus dilestarikan, Program Pascasarjana Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, akan mengadakan webinar yang berjudul “Kajian Seni Pertunjukan dan Seni Visual: Mengenal Ubrug dan Inovasinya”.

“Kita akan diajak untuk mengenal ubrug serta mengenal inovasi yang hadir dalam pertunjukan ubrug tanpa keluar dari struktur pertunjukan ubrug. Hal ini diperlukan agar pertunjukan yang tersaji merupakan pertunjukan ubrug yang mengalami inovasi, bukan pertunjukan seni baru yang kehilangan identitas atau tidak berakar pada ubrug itu sendiri,” ujar Ketua Pelaksana, Zanuar Eko Rahayu, Jumat (24/12/2021).

eFlyer Webinar Kajian Seni Pertunjukan dan Seni Visual: Mengenal Ubrug dan Inovasinya.

Dia membeberkan, Webinar dilaksanakan pada hari Minggu, 26 Desember 2021 pada pukul 13.00 WIB melalui zoom meeting yang dapat diakses untuk umum secara gratis. Webinar ini akan menghadirkan tiga pemateri yang merupakan orang-orang yang melakukan inovasi dalam pertunjukan ubrug.

Ketiga pemateri itu yakni Giri Mustika Roekmana, S.Sn, M.Sn. merupakan seorang dosen Sendratasik Untirta Banten yang juga mengajar mata kuliah ubrug, Parwa Rahayu, S.Sn, yang merupakan seorang akademisi seni serta pengajar di SMAN 2 Pandeglang yang fokus dalam pertunjukan ubrug sejak tahun 2013 bersama Sentra Agata.

Baca juga: Protes Infrastruktur di Pandeglang Melalui Teater “Jalan Pulang”

“Sentra Agata beberapa kali menjadi juara umum dalam Festival Longser se-Jawa Barat dan Banten yang di gelar oleh Toneel Bandung. Dan saya juga akan terlibat sebagai pemateri dalam Webinar tersebut,” ujar Eko yang merupakan akademisi seni teater dan pengajar di Jurusan Tata Artistik SMKN 1 Pandeglang.

Pria yang sedang melakukan riset mengenai bentuk estetik dalam pertunjukan ubrug itu menambahkan, ketiga pemateri hadir memberikan materi tentang ubrug dan inovasi yang bisa dilakukan guna melesratikan serta mengembangkan ubrug.

“Hadir sebagai keynote speaker dalam Webinar ini adalah guru besar serta rektor Institut Seni Budaya Indonesia Bandung yakni Prof. Dr. Een Herdiani, S.Sen, M.Hum,” tutupnya. (Ahmad/Red)

Berita Terkait