PANDEGLANG, BINGAR.ID – Target capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pandeglang dari sektor retribusi terminal terancam meleset. Soalnya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dikhawatirkan menurunkan minat sopir angkutan membayar retribusi di terminal.
“Terkait capaian retribusi kemungkinan akan berdampak meski tidak terlalu besar,” kata Kepala Bidang Angkutan Umum pada Dinas Perhubungan Kabupaten Pandeglang, Berlyan Henny, Kamis (8/9/2022).
Baca juga: Dongkrak PAD, Dishub Kembali Reaktivasi Terminal Tipe C di Pandeglang
Berlyan menyebut, tahun ini pihaknya menargetkan capaian retribusi dari terminal sebesar Rp300 juta. Saat ini pemasukannya sudah menyentuh diangkat 71 persen.
“Sepanjang tahun lalu capaiannya 43 persennya. Tetapi Dishub tetap mematok target Rp300 juta tercapai di akhir tahun,” sebutnya.
Baca juga: Selain Cadasari, Dua Terminal di Pandeglang Juga Akan Diaktifkan Lagi
Kekhawatiran itu setidaknya terlihat dari pendapatan retribusi disejumlah terminal yang menurun sejak diberlakukannya harga BBM terbaru. Meski dinilai tidak signifikan, namun hal itu bisa saja mengganggu target yang sudah dicanangkan.
“Sejak ada kenaikan menurun, tapi tidak signifikan. Tapi kami tetap solid dan semangat rekan-rekan kami untuk mengejar retribusi,” tegasnya.
Baca juga: Realisasi Penyerapan APBD Masih Rendah, Baru Mencapai 42 Persen
Dishub menargetkan pemasukan retribusi terminal dari 5 terminal dan 6 sub terminal. Adapun nilai retribusi yang diterapkan sebesar Rp2.000 bagi setiap Angkot per hari.
“Tarifnya sendiri belum ada kenaikan, mungkin kami tunggu tahun depan karena yang memutuskan kenaikan tarif retribusi adalah bupati,” katanya. (Ahmad)