PANDEGLANG, BINGAR.ID – Seiring gencarnya pendataan korban manusia maupun harta benda dalam peristiwa gempabumi Sumur, jumlah rumah rusak kian bertambah. Data terkini dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang menyebutkan ada kurang lebih ada 1214 rumah rusak tersebar di 28 Kecamatan dan 125 Desa. Padahal, sehari sebelumnya, data resmi rumah rusak hanya 1100 rumah.
“Selain itu, berdasarkan laporan dari BPBD, Alhamdulillah tidak ada warga yang meninggal, namun ada 6 orang luka ringan dan sudah mendapatkan penanganan medis,” kata Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban saat memberikan bantuan sosial untuk warga yang terdampak gempa bumi di Kecamatan Mandalawangi dan Jiput, Sabtu (15/1/2022) kemarin.
Baca Juga : TNI Bantu Korban Rumah Roboh Akibat Gempabumi dan Angin Puyuh
Ia kemudian merinci hasil pendataan BPBD terkait rumah yang rusak. Untuk yang berstatus rusak berat sebanyak 262 rumah, rusak sedang 289 rumah, dan 663 rumah statusnya rusak ringan. Ada juga fasilitas pemerintah yang rusak yaitu 13 sekolah, 14 Pusat Kesehatan Masyarakat atau PKM, dan 4 unit tempat ibadah seperti masjid dan mushola.
“Kita akan Tanto terus memutakhirkan data masyarakat terdampak gempa, sambil menyusun Surat Keputusan (SK) Tanggap Darurat. Untuk saat ini Pemerintah Pandeglang baru membagikan 32 paket sembako, sembilan paket alat dapur, sembilan alat masak, 4 kasur lipat, dan 5 karpet lipat,” tambah Tanto.
Baca Juga : Bangunan PKM Sumur Rusak, Pelayanan Pasien Dialihkan
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Kecamatan (Sekmat) Jiput Muhtar memaparkan, di wilayahnya ada 167 rumah warga yang rusak akibat gempa bumi. Jumlah itu, tersebar di tujuh desa yaitu Jiput, Sukacai, Banyuresmi, Sikulan, Sukamanah, Jayamekar, dan Citaman.
“Tingkat kerusakannya bervariasi, ada yang rusak berat sebanyak 15 rumah, rusak sedang sebanyak 41 rumah, dan rusak ringan sebanyak 111 rumah. Dan dari tujuh desa yang paling terdampak adalah Desa Sikulan di kaki Gunung Aseupan,” tandasnya.
Bersamaan dengan kunjungan Tanto, Bupati Pandeglang Irna Narulita mendampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi terdampak gempa di wilayah selatan Kabupaten Pandeglang. (Chandra Dewi/Red)