PANDEGLANG, BINGAR.ID – Ribuan honorer teknis dari Kabupaten Pandeglang, hari ini (Senin 7/8/2023) satroni Gedung DPR RI, guna menuntut perubahan aturan terkait Undang Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN), yang dinilai telah mengkebiri haknya.
Yosep Gumilar selaku Ketua Forum Honorer Teknis Kabupaten Pandeglang mengatakan, aksi unjuk rasa honorer Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang yang turun ke gedung DPR RI itu, diakuinya mencapai 1500 honorer, dengan menggunakan 23 unit bus.
Baca Juga : Tuntut Kesamaan Hak, Ribuan Honorer Pandeglang Akan Berunjuk Rasa
“Kita sampaikan aspirasi bahwa kita ingin Pemerintah Pusat memperhatikan nasib honorer Teknis yang sudah mengabdi hingga puluhan tahun. Karena sampai saat ini, kami merasa belum ada perhatian bagi kami. Buktinya, pengangkatan P3K saja hanya sedikit jumlahnya,” tegas Yosep.
Dikatakannya juga, bahwa aksi yang dilakukan sebagai bentuk perjuangan dari para honorer teknis. Karena menurutnya, para honorer, khususnya honorer teknis, selalu dilihat sebelah mata, terlebih dengan adanya regulasi yang dinilai telah mengkebiri hak-hak honorer, baik itu UU ASN, maupun PP dan Peraturan MenPAN-RB.
Baca Juga : Dalam Rekrutmen PPPK, Honorer Tenaga Teknis Dianggap Anak Tiri
“Insyallah aksi kami aksi damai, kami ingin para honorer teknis ada kepastian, aksi demo ini merupakan bentuk perjuangan untuk merubah nasib kami,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Pandeglang Ali Fahmi Sumanta berpesan kepada para honorer yang akan melakukan aksi unjuk rasa ke gedung DPR RI untuk tidak anarki selama berlangsungnya aksi.
“Aksi kalian adalah aksi damai, sampaikan apa yang menjadi keinginan kalian semua dengan santun, damai dan tertib,” jelas Fahmi.
Baca Juga : Terganjal Aturan, Honorer Tenaga Teknis Kembali Gigit Jari dalam Rekrutmen PPPK
“Niat kalian melakukan aksi unjuk rasa adalah niat baik, berjuang meminta kejelasan, jadi jangan sampai niat baik ini tercoreng oleh sikap-sikap yang tidak terpuji,” tambahnya.
SelaIin itu, Fahmi juga mengingatkan kepada para honorer agar tidak berbuat keributan. Selain itu, kata Fahmi, pihaknya juga akan terus berupaya memperjuangkan nasib para honorer agar bisa diangkat menjadi ASN.
“Saya menekankan kepada para honorer yang akan melakukan aksi unjuk rasa, agar selalu menjaga ketertiban dan jangan sampai membuat keributan yang menyebabkan anarki,” katanya. (Adytia)
