Stok Minyak Goreng di Banten Selama 6 Bulan Dipastikan Aman

Minyak Goreng di Banten

Pemerintah melalui BPDPKS telah menyiapkan dana sebesar Rp7,6 triliun yang akan membiayai penyediaan minyak goreng kemasan bagi masyarakat sebesar 250 juta liter per bulan atau 1,5 miliar liter selama enam bulan. (Antara/Hafidz Mubarak A)

SERANG, BINGAR.ID – Pasokan minyak goreng di Provinsi Banten selama enam bulan ke depan dipastikan aman. Oleh karenanya, masyarakat diimbau tidak perlu membeli secara berlebih atau panic buying.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten, Babar Suharso menegaskan, persoalan kelangkaan minyak goreng ini sudah ditangani melalui pemberian subsidi menggunakan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Baca juga: Demi Minyak Goreng Murah, Ibu-ibu di Ciruas Rela Berdesakan

“Kementerian Perdagangan (Kemendag) sendiri menetapkan  kebijakan satu harga minyak goreng dengan harga setara Rp14.000/liter yang dimulai pada hari Rabu, 19 Januari 2022. Pemerintah melalui BPDPKS telah menyiapkan dana sebesar Rp7,6 triliun yang akan membiayai penyediaan minyak goreng kemasan bagi masyarakat sebesar 250 juta liter per bulan atau 1,5 miliar liter selama enam bulan,” beber Babar, Jumat (28/1/2022).

Untuk proses tahap awal ini, mekanisme pendistribusiannya baru bisa melalui Distribution Center (DS) yang kemudian akan di-drop ke sejumlah toko ritel modern yang tersebar sebanyak 450 titik di Provinsi Banten.

Baca juga: Laporkan Penyimpangan Penyaluran Minyak Goreng ke Sini

“Sehingga proses droping di DC bisa terawasi dengan mudah, baik untuk harga maupun penyalurannya. Selain itu proses pendistribusiannya juga jelas,” katanya.

Menurut Babar hal itu berbeda dengan proses pendistribusian di pasar tradisional yang kadang tidak bisa satu harga antara satu pedagang dengan pedagang lainnya. Selain itu, proses pengawasannya juga berbeda dengan yang dilakukan kepada DC lewat toko ritel modern.

“Namun meskipun demikian, saat ini pemerintah sedang menggodok supaya pendistribusian minyak goreng itu juga bisa ke pasar-pasar tradisional, agar sebarannya bisa lebih luas lagi,” jelasnya.

Baca juga: Cadangan Minyak Indonesia Tersisa 9 Tahun Lagi

Babar juga mengaku sudah melakukan pengecekan di sejumlah DC yang ada di Banten terkait kondisi stok minyak goreng di gudang masing-masing. Hasilnya sampai saat ini masih tersedia dengan aman. Hanya saja memang proses pendistribusian ke toko ritelnya yang masih dibatasi jumlah kuota perharinya guna menghindari adanya oknum yang melakukan penimbunan.

“Hal ini juga yang menjadi bahan evaluasi kami, karena pihak DC tidak setiap hari melakukan pendistribusian minyak goreng ke toko ritel, sehingga masih dimungkinkan terjadinya kekosongan stok minyak goreng. Ke depan, nanti kami upayakan pihak DC bisa memperbanyak stoknya,” ucap Babar. (Sajid)

Berita Terkait