PANDEGLANG, BINGAR.ID – Sekitar 20 rumah penduduk di Desa Ketapang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, terendam banjir.
Banjir disebabkan tidak berfungsinya pintu air Bendungan Cikoncang sehingga membuat air meluap dan merendam pemukiman.
Baca juga: Diterjang Angin Kencang, Perahu yang Ditumpangi Wisatawan Bendungan Cikoncang Terbalik
Bahkan banjir juga meluas hingga membuat ruas jalan yang ada di Desa Curug Ciung, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang yang berbatasan dengan bendungan tidak bisa dilewati. Pasalnya, ketinggian air kini mencapai 1 hingga 1,5 meter.
“Bendungan Cikoncang saat ini meluap. Banjir dibeberapa kampung sekitar hampir 20 rumah terendam bagian (Kabupaten) Lebak. Belum lagi dari Curug Ciung Kabupaten Pandeglang. Jalan Cikeusik-Munjul tidak bisa dilewati,” kata salah seorang warga Desa Katapang, Syahrosi kepada Bingar, Minggu (6/12/2020).
Selain intensitas hujan yang tinggi, dia menyebut salah satu penyebab terjadinya banjir lantaran pintu pembuangan air di bendungan itu tidak bisa dibuka. Akibatnya, air yang ada di bendungan meluap.
“Permasalahannya kan pintu tidak bisa dibuka akibatnya air meluap,” ujarnya.
Baca juga: Bosan Suasana Pantai di Lebak Selatan? Coba Rasakan Keasrian Wisata Air Cikoncang
Menurutnya, kejadian serupa pernah dialami sekitar lima tahun lalu. Namun, peristiwa terbesar luapan air yang mengakibatkan banjir baru terjadi kali ini.
“Yang sudah-sudah, ini terbesar. Lima tahun lalu pernah seperti ini. Kalau dulu itu kan pintu bisa diangkat pintu pembuangan ke sungai itu tiga pintu. Sekarang pintu tidak pernah diperbaiki dan diperbaiki juga sama warga ditutup sama terpal dan batang kelapa,” tandasnya. (Syamsul/Red)