PANDEGLANG, BINGAR.ID – Penyemprotan cairan disinfektan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 terus digalakkan berbagai kalangan.
Salah satunya yang dilakukan Kampung Siaga Bencana (KSB). Organisasi kemanusiaan ini bahkan terus bergerak secara mandiri. Mereka hanya mengandalkan swadaya dan kepedulian dari para anggotanya.
KSB Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang misalnya. Mereka dalam dua minggu terakhir selalu keliling dari kampung ke kampung, desa ke desa untuk menyemprotkan cairan disinfektan keberbagai sarana umum di lingkungan masyarakat.
Baca juga: Bergerak Tekan Covid-19, PMI Pandeglang Sasar Fasilitas Umum
Ketua KSB Kecamatan Angsana, Beni Madsira mengatakan, sedikitnya ada sembilan desa di Angsana yang dilakukan penyemprotan secara mandiri oleh KSB. Hal itu dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Kalau di Kecamatan Angsana dari Sembilan desa sudah kami lakukan penyemprotan disinfektan. Penyemprotan mulai dari fasilitas umum sampai ke rumah-rumah warga,” ujarnya, Kamis (9/4/2020).
Bukan Cuma di Angsana, Beni yang juga ditunjuk sebagai Ketua Forum KSB Pandeglang menuturkan, 13 KSB yang ada diberbagai kecamatan juga terus bergerak membantu masyarakat menyemprotkan cairan disinfektan.
“Alhamdulilah semua anggota KSB di 13 kecamatan juga terus bergerak bersama pemerintah kecamatan masing-masing, semoga wabah ini segera berakhir,” harapnya.
Baca juga: PMI Pandeglang Terima Banyak Permintaan Penyemprotan Disinfektan
Lebih jauh Beni menghimbau kepada masyarakat, agar tetap mengikuti aturan pemerintah selama masa pandemi ini dengan meniadakan aktivitas berkumpul di luar rumah.
“Untuk sementara lebih baik jangan dulu melakukan aktivitas yang mengumpulkan masa banyak, karena virus corona ini dengan cepat bisa menular. Dan harus gunakan masker saat mau bepergian meski tidak sakit,” pesan Beni.
Sementara informasi terakhir perkembangan Covid-19 di Pandeglang sampai hari Rabu (8/4/2020), sebanyak 13 orang dinyatakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Enam pasien diantaranya sudah sembuh, tiga masih dirawat, dan empat orang meninggal dunia.
Adapun kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) saat ini sudah mencapai 746 jiwa. 302 dinyatakan sembuh sedangkan 444 lainnya masih dipantau. (Samsul/Ahmad/Red).