IPM Pandeglang Tiga Terbawah di Banten, Bupati: Harap Maklum

Bupati Pandeglang, Irna Narulita (Bingar/Ahmad)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pandeglang tergolong yang terendah di Provinsi Banten. Dari delapan kabupaten kota, IPM Pandeglang pada 2021 hanya diangka 56,17 poin sehingga posisinya berada diurutan tiga terbawah.

Meski mengalami kenaikan sebesar 0.26 persen dari tahun sebelumnya, namun Badan Pusat Statistik (BPS) menilai trennya tidak signifikan. Bahkan masih di bawah rata-rata IPM Banten yang tercatat diangka 0.37 persen.

Baca juga: IPM Pandeglang Tahun 2021 Masih di Bawah Rata-rata

Bupati Pandeglang, Irna Narulita menilai, ada beberapa faktor yang membuat IPM Pandeglang belum membanggakan. Salah satunya karena terpaan bencana alam maupun non alam dalam beberapa tahun terakhir.

“Namun (saat) kita sedang mengejar ketertinggalan, pertama karena tsunami, lalu pandemi. Kita tidak tahun ada pandemi, jadi semoga maklum dengan kondisi yang ada,” katanya saat ditemui di PMI Pandeglang, Rabu (12/1/2022).

Baca juga: Dunia Pendidikan di Pandeglang Bertumpu pada Guru Honorer

Irna membeberkan, akibat dua peristiwa besar itu, mengganggu perekonomian Pandeglang. Sementara dari sektor pendidikan yang ikut memengaruhi IPM Pandeglang, karena selama dua tahun siswa belajar secara daring sehingga dianggap menurunkan kualitas pendidikan Pandeglang.

“Kita lagi kejar ke arah sana (meningkatkan angka harapan sekolah). Kan kemarin mutu pendidikan juga turun karena pandemi, sekolah pada online. Lalu angka APM (Angka Partisipasi Murni) dan lain sebagainya masih diangka 7 persen,” jelasnya.

Baca juga: Tangani Covid-19, Pemprov Banten Pinjam Uang Rp851,7 Miliar

Irna mengaku akan fokus mengejar ketertinggalan tersebut dengan memfokuskan pada pemulihan ekonomi dan peningkatan angka rata-rata lama sekolah. Namun dia meminta Pemerintah Provinsi Banten (Pemprov) ikut membantu persoalan yang dialami Pandeglang, dengan mengucurkan bantuan keuangan secara proporsional.

“Semoga bisa dimaklumi dan kami kejar di 2022 dan kedepan, karena (Covid) sudah melandai trennya. Tapi ini tidak bisa bekerja sendiri, Pemprov juga harus ada tanggung jawab untuk membantu kami dengan memberi bantuan keuangan,” harap Irna.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Pandeglang merilis angka IPM Pandeglang 2021 hanya naik tipis sebesar 0.17 dari tahun 2020 yang tercatat diangka 56,00. Kepala BPS Pandeglang, Achmad Widijanto mengungkapkan, perhitungan IPM itu dilandasi tiga faktor, meliputi kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

Baca juga: Kemiskinan di Pandeglang Naik Tipis, Sektor Pertanian Jadi Penyelamat

Indikator kesehatan di Pandeglang, rata-rata lama hidupnya hanya 64,79 tahun. Untuk pendidikan, rata-rata lama sekolah di Pandeglang hanya 7,11 dan harapan lama sekolah hanya 13,49. Adapun dari segi ekonomi, daya beli masyarakat Pandeglang cuma mampu mengeluarkan sekitar Rp8,6 juta per tahun per kapita.

“Rata-rata penduduk Pandeglang hanya sekolah sampai kelas 2 SMP. Belum menuntaskan pendidikan dasar 9 tahun. Pengeluaran rata-rata masyarakat Pandeglang sebesar Rp8.6 juta pertahun per kapita. Kalau dihitung per bulannya rata-rata Rp900 ribu per kapita. Ini masih di atas garis kemiskinan,” sebutnya.(Ahmad)

Berita Terkait