Dialog Publik Dies Natalis ke-71 GMNI, Angkat Isu Penjajahan Gaya Baru

GMNI

Dialog publik GMNI Lebak di Gedung Juang Rangkasbitung. Widi

LEBAK, BINGAR.ID – Dewan Pengurus Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Lebak, menggelar dialog publik, bertemakan “Bersatu Melawan Penjajah Gaya Baru, Reposisi Gerakan Mahasiswa” di Museum Multatuli, Rangkasbitung, pada Sabtu, 22 Maret 2025.

Kegiatan dialog publik tersebut, merupakan bagian dari rangkaian peringatan Dies Natalis ke-71 GMNI, yang juga menjadi momentum, untuk memperkuat peran mahasiswa dalam menghadapi tantangan modern.

Baca Juga : Dialog Publik BEM Banten Bersatu, Menyoroti Isu Pembangunan di Lebak

Ketua DPC GMNI Lebak, Ruswana dalam sambutannya menekankan, bahwa penjajahan gaya baru tidak lagi menggunakan kekuatan fisik, melainkan melalui penguasaan ekonomi, budaya dan politik.

“Kita tidak menyadari bahwa kekayaan bangsa mulai dieksploitasi oleh kepentingan asing. Sebagai mahasiswa, kita harus kritis dan peka terhadap hal ini,” jelasnya.

Baca Juga : FISIP Untirta Gelar Dialog Publik Terkait Peran Perempuan Dalam Politik

Ia juga mengajak kader GMNI, untuk terus menghidupkan ruang diskusi sebagai wadah membangun kesadaran kritis, demi masa depan bangsa yang lebih baik.

Saurlin P. Siagian, Komisioner Komnas HAM RI, yang juga alumni GMNI, turut memberikan pandangan global, terkait tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini. Ia menyoroti ancaman krisis iklim, pandemi, dan kesenjangan ekonomi, sebagai bentuk penjajahan non-fisik yang memengaruhi kehidupan masyarakat.

Baca Juga : Driver Maxim Pandeglang Ikuti Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Pilkada Serentak 2024

“Kita membutuhkan gerakan mahasiswa yang solid, untuk menghadapi tantangan global ini. Demokrasi kita masih transaksional dan belum substansial,” tegasnya.

Dialog publik ini menjadi ajang refleksi bagi peserta, untuk memahami isu-isu lokal hingga global yang berdampak pada masyarakat. Dengan semangat Dies Natalis ke-71 GMNI, para peserta berharap gerakan mahasiswa dapat terus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan keadilan sosial, serta menjaga kedaulatan bangsa dari berbagai bentuk penjajahan modern. (Widi/Red)

Berita Terkait