SERANG, BINGAR.ID – Operasi Pasar (OP) yang digelar Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Serang di kantor Kecamatan Ciruas, Senin (17/1/2022) diserbu kaum ibu-ibu.
Mereka bahkan rela mengantre dan berdesak-desakan untuk mendapatkan komoditi minyak goreng yang dijual murah, seharga Rp14.000 per kilogram.
Baca juga: Harga Minyak Goreng di Pasar Badak Pandeglang Mendadak Naik
Salah seorang pembeli asal Kampung Kewaron, Desa Citeureup, Emilia mengaku sudah menunggu antrean minyak goreng sejak pukul 7.00 WIB. Dia menyebut rela mengantre karena harga monya goreng disejumlah toko sudah menembus diangka Rp18.000 per liter.
“Saya dari pagi disini nungguin, lumayan saja pak kalau ibu-ibu mah, jatahnya dua liter, harganya Rp14.000 per liter,” cetus Emilia.
Emilia bahkan rela berjalan kaki dari rumah bersama tetangganya. Dia menyebut warga mendapat informasi adanya OP dari grup WatshApp yang disebar oleh desa.
Baca juga: Dua Komoditi Pangan di Pandeglang Alami Penurunan
“Setiap keluarahan kan ngasih WA ke RT-nya masing-masing terus dari RT disebar ke warga,” ujarnya.
Sementara Kepala Diskoperindag Kabupaten Serang, Adang Rahmat mengatakan, OP minyak goreng ini dilaksanakan di 29 kecamatan. Untuk hari pertama OP dilaksanakan di Kecamatan Ciruas.
“InsyaAllah semua kecamatan kami siapkan minimal 2.000 liter, harga jual Rp14.000 liter. Masing masing warga mendapat dua liter,” ujarnya.
Baca juga: Pemerintah Diminta Kembalikan Fungsi Bulog sebagai Badan Pangan
Menurut Adang harga minyak goreng yang dijual ini jauh lebih murah dari harga pasaran yang mencapai Rp37.000 perdua liter. Minyak goreng ini dipasok dari distributor yang ada di Jakarta.
“Tujuan diadakannya OP untuk menekan harga pasar. Karena harga minyak di pasaran itu kan sekarang lagi naik,” tuturnya. (Sajid)