Bupati Serang Minta BBWSC3 Percepat Revitalisasi Rawa Danau

Bupati Serang Ratu Tatu Chasana saat meninjau dan menyalurkan bantuan pada warga terdampa banjir di Kampung Kajeroan, Desa Rancasanggal, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Kamis (3/3/2022). Istimewa

SERANG, BINGAR.ID – Guna mencegah bencana banjir di Kabupaten Serang kembali terulang, Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, meminta pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) agar segera melakukan revitalisasi Rawa Danau.

Hal ini dungkapkan Tatu pada saat meninjau lokasi banjir, yang bersamaan dengan pemberian bantuan bagi warga di Kampung Kajeroan, Desa Rancasanggal, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Kamis (3/3/2022).

“Banjir di Desa Rancasanggal ini akibat luapan air dari Rawa Danau dan pertemuan air dengan Sungai Cibojong. Tentu ini salah satunya kewenangan pemerintah melalui balai besar,” jelas Ratu Tatu Chasanah saat itu.

Baca Juga : Banjir Masih Rendam 160 Rumah dan 1.000 Hektare Sawah di Cinangka

Dikatakannya juga, bahwa BBWS Cidanau, Ciujung dan Cidurian, sempat berencana akan melakukan revitalisasi Rawa Danau dan membangun bendungan untuk penampungan air.

“Mudah-mudahan revitalisasi ini segera direalisasi dan kita minta dipercepat. Sebab revitalisasi jadi kunci agar banjir di wilayah ini tidak terjadi lagi. Termasuk pengerukan aliran sungai yang dangkal,” tambahnya.

Tatu pun meminta agar kepala desa terus memberikan kesadaran kepada masyarakat, supaya menjaga kebersihan aliran sungai, dan tidak membuang sampah sembarangan ke sungai.

“Ini banjir terparah hingga ketinggian 70 centimeter. Kami terus turunkan bantuan sembako, dari stok Dinsos dan dari sumbangan sejumlah perusahaan di Kabupaten Serang,” kata Tatu.

Baca Juga : 895 Rumah di Kabupaten Serang Terdampak Banjir

Menurutnya, diperlukan upaya dan membahas bersama persoalan banjir antara pemerintah pusat melalui balai besar, pemerintah provinsi, dan Pemkab Serang.

“Apalagi saya dapat informasi bahwa diduga salah satu penyebab banjir adalah Bendungan Sindangheula. Karena ini bendungan baru, tentu perlu analisa bersama,” ujarnya.

Tatu mengungkapkan, untuk Kabupaten Serang, banjir terjadi di 10 kecamatan, dengan jumlah terdampak sekira 1.500 keluarga. Saat ini kembali normal, tetapi yang masih terjadi genangan berada di Desa Rancsanggal, Kecamatan Cinangka dan perumahan Bumi Ciruas Permai (BCP), Kecamatan Ciruas.

“Sejak terjadi bencana, BPBD Kabupaten Serang sudah turun. Dengan komando BPBD, turut membantu Dinas Sosial, DPUPR, dan Dinas Kesehatan. Termasuk siaga pelayanan kesehatan dan dapur umum,” jelasnya.

Baca Juga : Banjir Kota Serang, 2 Juta Kubik Air Meluap dari Bendungan Sindangheula

Tatu menyampaikan terima kasih kepada Palang Merah Indonesia (PMI) dan Pemkot Tangerang Selatan yang siaga sejak pertama terjadi bencana di Desa Rancasanggal, serta perusahaan yang menurunkan bantuan.

“Sampai sekarang relawan PMI Tangsel dan BPBD Tangsel masih siaga di Desa Rancasanggal. Tentu kami terharu, dan mengucapkan terima kasih kepada Walikota Tangsel dan Ketua PMI Tangsel,” katanya lagi.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Serang, Nana Sukmana menambahkan, secara umum kondisi warga pasca banjir sudah kondusif. Namun pihaknya masih siaga dan membantu warga yang masih membutuhkan.

“Kita belum bisa katakan close, masih kita pantau, dan lebih banyak ke pembersihan lingkungan, pengiriman buffer stock, bantuan makanan, dan pelayanan kesehatan,” ungkapnya singkat. (Candra Dewi)

Berita Terkait