PANDEGLANG, BINGAR.ID – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pandeglang mengaku tidak pernah mendapat pemberitahuan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengenai 22 petugas verifikasi faktual (Verfak) yang dinyatakan reaktif Covid-19 usai menjalani tes uji cepat atau rapid test pada 27-28 Juni 2020 lalu.
Ketua Kordinator Divisi Pengawasan pada Bawaslu Pandeglang, Karsono mengungkapkan, informasi perihal puluhan petugas Pemilu yang reaktif itu didapatinya dari media. Oleh karenanya, dia mengaku akan segera menanyakan hal tersebut ke KPU.
“Kami akan koordinasi dengan KPU untuk meminta data 22 penyelenggara yang reaktif, dan mengimbau kepada KPU untuk tidak melibatkan verifikator tersebut dalam verifikasi faktual,” kata Karsono, Kamis (3/7/2020).
Baca juga: 22 Petugas Pemilu di Pandeglang Dinyatakan Reaktif Covid-19
KPU kata Karsono, juga tidak membocorkan data petugas yang reaktif. Padahal dia menilai, informasi terkait petugas yang reaktif itu sejatinya perlu disampaikan KPU agar Bawaslu bisa menyiasati pengawasan ketika para petugas itu menjalani isolasi mandiri.
Bawaslu khawatir apabila dari 22 petugas yang reaktif itu, ternyata 6 diantaranya merupakan petugas verfak disatu wilayah. Jika demikian, satu desa itu dipastikan tidak akan menjalani tahapan verfak karena harus istirahat selama 14 hari. Sementara proses verfak juga dibatasi hanya 14 hari.
“Kami belum tahu, 22 orang ini sebarannya di mana saja. Kan jumlah verifikator dalam satu desa itu maksimal 6 orang, terdiri atas 3 orang PPS (Panitia Pemungutan Suara) dan 3 orang sekretariat PPS. Kalau semuanya ternayat reaktif, siapa yang melakukan verfak?” tanya Karsono.
Baca juga: KPU Pandeglang Tak Akan Ganti 22 Petugas yang Reaktif Covid-19
Dia mengaku, Bawaslu sudah berkirim surat ke KPU untuk menanyai hal tersebut. Akan tetapi sampai saat ini, KPU tidak memberikan keterbukaan informasi bagi Bawaslu. Padahal, dalam hal ini Bawaslu dan KPU memiliki kewenangan yang sama dalam penyelenggaraan Pilkada.
“Sudah bersurat, akan tetapi tidak bisa diberi informasi terkait nama-nama siapa yang reaktif. Khawatir jika tidak tahu nanti bisa menularkan ke yang lain. Kalau tahu siapa saja dan dimana saja,untuk Panwas bakal kita bekali pelindung diri,” tandasnya. (Syamsul/Red).