PANDEGLANG, BINGAR – Kepala Desa (Kades) Cikiruh, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang, keluhkan kondisi jalan poros desa yang mirip kubangan kerbau, akibat sering dilewati kendaraan-kendaraan besar milik PT. Globalindo Agro Lestari (GAL).
Diungkapkan Kades Cikiruh, Endan Suatandi, bahwa jalan poros desa yang menghubungkan Kampung Mantiung, Cikole, Ciherang dan Cigebang serta Desa Parungkokosan tersebut, merupakan satu-satunya akses warga dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Baca Juga : UPT Metrologi Legal Pandeglang Minta Pengusaha Pemilik Alat UTTP Lakukan Tera Ulang
“Warga sangat kesal karena jalan poros desa kondisinya rusak, rusaknya jalan tersebut karena jonder milik PT. GAL, yang kerap lewat jalan situ. Padahal jalan poros desa itu, kelasnya bukan untuk dilalui kendaraan berat seperti jonder,” ungkapnya, Selasa 15 Mei 2025.
Dijelaskannya juga, jalan poros desa hanya sepanjang 1 kilometer dan sempat dibangun dengan cara pengerasan dua tahun lalu. Namun saat ini kondisinya sangat memprihatinkan, karena kerap dilalui jonder milik PT. GAL yang bertonase sekitar 7 ton, ditambah muatan kelapa sawit.
Baca Juga : UPT Pelayanan Metrologi Legal Lakukan Tera Ulang Pada Puluhan SPBU di Pandeglang
“Total jalan yang kerap dilalui jonder milik PT. GAL itu, panjangnya sekitar lima kilometer, empat kilometer itu berada di perkebunan (milik PTPN) dan sisa satu kilometer itu jalan poros desa,” tambahnya.
Menurutnya, pihak Pemerintahan Desa tidak melarang jonder milik PT. GAL melalui jalan poros desa, namun tentu harus ada upaya kepedulian dengan ikut merawatnya. Karena jika dilihat status jalan tersebut, merupakan status jalan poros desa, yang tidak layak dilalui kendaraan besar dan berat seperti jonder.
“Itu kan jalan poros desa, yang kelasnya tidak untuk kendaraan besar dan berat, seperti jonder. Kami tidak melarang jonder milik PT. GAL melalui jalan tersebut, karena mungkin tidak ada akses lain, tapi ya harusnya ikut merawatnya, jangan cuma bisa merusak,” ujar Endan dengan nada kesal.
Baca Juga : Pilkada Serentak 2024 : Ucapan Selamat Terus Mengalir Untuk Andra-Dimyati dan Dewi-Iing
Hal senada disampaikan warga Desa Cikiruh, Busro Muqodas (45). Menurut dia, jalan tersebut sangat sulit dilalui, baik oleh sepeda motor maupun mobil, apalagi yang berada di kawasan PTPN.
Jika kondisi hujan, maka jalan akan sangat sulit dilalui dan tidak sedikit kendaraan terutama mobil yang tertahan di kubangan jalan yang berlumpur.
“Kondisi seperti ini membuat kami seperti belum merdeka. Mobilitas kami sangat sulit, karena kondisi jalan yang tidak manusiawi. Sepertinya pejabat harus sering-sering kunjungan ke pelosok Cibitung,” ucapnya singkat. (Adytia)