Diguncang Gempa, Sejumlah Fasilitas di TNUK Rusak

tnuk gempa

Kondisi bangunan musala PPKBM yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi di Sumur pada Jumat (14/1/2022) kemarin. (Istimewa)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) ikut terdampak gempa bumi berkekuatan 6.6 magnitudo pada Jumat (14/1/2022) kemarin. Sejumlah fasilitas di “rumah” Badak Jawa itu pun mengalami kerusakan.

“Ada beberapa bangunan retak-retak saja, tapi tidak parah. Bangunan tetap berdiri. Terus ada beberapa plafon yang ambruk,” sebut Plt Kepala Seksi Wilayah I Pulau Panaitan pada Balai TNUK, Dedi Juherdi, Senin (17/1/2022).

Baca juga: Bangunan PKM Sumur Rusak, Pelayanan Pasien Dialihkan

Dia memaparkan, sedikitnya ada enam bangunan yang mengalami kerusakan yang tersebar ditiga lokasi. Di Pulau Panaitan, gempa merusak dua bangunan, meliputi Kantor Resort dan Barak Polisi Hutan. Namun kerusakan di lokasi ini tergolong ringan,

“Kalau untuk di Peucang, ada satu bangunan resort reta-retak juga. Plafon jatuh dan temboknya terkelupas,” katanya.

Baca juga: Dampak Gempa Bertambah, Kini 1.904 Rumah Dilaporkan Rusak

Satu lokasi lagi yang terdampak berada di Pusat Pendidikan Konservasi Berbasis Masyarakat (PPKBM), yang terletak di Tanjung Lame, Desa Ujung Jaya, Kecamatan Sumur. Sedikitnya ada tiga bangunan rusak parah di lokasi ini.

“Ada tiga bangunan, aula pusat pendidikan, dapur umum, dan musala. Kalau tembok tidak ada keretakan. Hanya plafon dan genting yang merosot akibat guncangan gempa,” sambungnya.

Baca juga: Gempa Susulan Diprediksi Masih Terjadi Dua Pekan Kedepan

Namun demikian, Dedi memastikan bahwa satwa Badak Jawa Cula Satu dalam kondisi aman. Bahkan aktivitas wisata di daerah tersebut juga tetap berjalan.

“Kalau satwa enggak ada yang terdampak. Pohon-pohon juga tidak ada yang tumbang. Aman. Hanya bangunan saja,” ucap Dedi.

Baca juga: Badak Jawa Ujung Kulon Akan Dibuatkan “Rumah Baru” di JRSCA

“Aktivitas wisata dan konservasi, mungkin ada beberapa yang cancel. Tapi informasi di Peucang hari minggu ada juga yang masih berwisata ke sana. Mungkin sudah booking dan tidak berpotensi tsunami, akhirnya berangkat. Sementara ini belum ada kearah penutupan wisata,” imbuhnya.

Dedi melanjutkan, akibat guncangan gempa yang terasa itu membuat pegawai TNUK trauma sehingga mereka dievakuasi terlebih dahulu pasca-kejadian.

“Jadi tidak ada aktivitas yang terganggu. Cuma ada beberapa teman yang ingin pulang dan ingin dievakuasi. Sudah dilaksanakan. Sekarang yang aplus sudah siap dan siap berangkat lagi ke Panaitan. Alhamdulillah tidak ada korban. Teman-teman sejak Minggu dievakuasi, dipulangkan ke darat,” tutupnya. (Ahmad)

Berita Terkait