PANDEGLANG, BINGAR.ID – Kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap insiden ledakan dahsyat yang terjadi di Kampung Cisaat, Desa Tangkil Sari, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang pada Minggu (9/1/2022) malam.
Sejauh ini, polisi sudah meminta keterangan beberapa saksi kejadian ledakan, diantaranya HN (35) Ketua RT, UI (35) Wiraswasta, dan IN (42) Wiraswasta.
“Sampai saat ini, Polres Pandeglang terus berupaya mengumpulkan saksi dan barang bukti penyebab terjadinya ledakan tersebut,” kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitonga, Senin (10/1/2022).
Baca juga: Ledakan Dahsyat Gegerkan Warga Cimanggu, Seorang Dikabarkan Meninggal Dunia
Dia menegaskan, saat ini polisi masih terus melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan di lokasi kejadian telah dipasang police line. Rencananya siang ini Satbrimob Polda Banten akan melakukan penyisiran bahan peledak di TKP.
“Benar, Polsek Cimanggu dan Polres Pandeglang telah melakukan pengecekan dan pemasangan police line di TKP, telah dilakukan olah TKP oleh Satreskrim Polres Pandeglang,” jelasnya.
Diketahui, pada Minggu (9/1/2022) sekitar pukul 20.30 WIB, terjadi ledakan dahsyat di di Kampung Cisaat, Desa Tangkil Sari, Kecamatan Cimanggu yang mengejutkan warga karena ledakannya terdengar hingga radius 10 km. Selain menghasilkan dentuman yang keras, peristiwa itu juga menim bulkan korban jiwa.
Baca juga: Nelayan Asal Cimanggu Hilang saat Mencari Ikan di Perairan Tanjung Cariang
Pemilik rumah, Ulung (38) dinyatakan meninggal dunia dengan kondisi jenazah yang mengenaskan. Kemudian istrinya, Linah (36) mengalami luka berat dan saat ini dirujuk ke RSUD Berkah karena beberapa anggota tubuhnya harus mendapat perawatan intensif.
“Pasca-mendengar suara ledakan masyarakat sekitar mendatangi tempat kejadian yang berasal dari rumah Ulung dan ditemukan adanya jenazah serta satu orang luka berat yang merupakan istri dari Ulung ditemukan oleh warga. Yang bersangkutan sedang berusaha untuk keluar menyelamatkan diri dari runtuhan puing rumah yang sudah hancur,” tutup Shinto Silitonga. (Ahmad)