PANDEGLANG, BINGAR.ID – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pandeglang melansir, 395 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Pandeglang dari total 2.243 TPS, terkendala jaringan internet.
Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Kabupaten Pandeglang, Karsono menyatakan, ratusan TPS yang terkendala sinyal itu tersebar di 15 kecamatan, sebagian besar di wilayah selatan.
“Rata-rata TPS itu mengalami susah sinyal, bahkan tak sedikit yang tidak terjangkau sinyal sama sekali,” katanya, Rabu (18/11/2020).
Baca juga: Debat Pilkada Pandeglang akan Digelar Hanya Dua Kali
Akan tetapi, kendala itu dinilai tidak akan mengganggu proses pencoblosan dan penghitungan suara secara signifikan.
“Karena berdasarkan keputusan bersama dari pusat, karena rekapitulasi dari tingkat TPS hingga PPK dan kabupaten, tetap menggunakan manual. Tapi aplikasi Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi) tetap digunakan sebagai alat bantu,” sambungnya.
Bawaslu lanjutnya, sudah merekomendasikan KPU untuk mengantisipasi keterbatasan jaringan internet tersebut supaya tidak mengganggu proses pemungutan dan penghitungan suara pada 9 Desember 2020 mendatang.
Baca juga: 22.501 Petugas Pilkada Pandeglang Akan di Rapid Akhir November
“Rekomendasi Bawaslu sudah disampaikan ke Bawaslu RI. Kami sudah meminta KPU untuk mengatasi kendala tersebut,” jelas Karsono.
Data berbeda disebutkan Komisioner KPU Pandeglang, Ahmadi. Karena berdasarkan pendataan KPU, hanya ada 67 TPS yang sulit menjangkau jaringan internet dengan kategori blank spot.
“Memang kategori sinyal itu ada kuat, sedang, lemah, dan blank. Nah 67 TPS itu benar-benar blank. Wilayah yang terkendala jaringan, diantaranya di selatan, tengah, bahkan diperkotaan juga ada seperti di Koroncong, Mekarjaya. Kalau di selatan itu ada di Cimanggu, Sumur, Cibitung” ujarnya.
Baca juga: Ribuan Bilik Suara untuk Pilkada Pandeglang Berbahan Duplex
Ahmadi menuturkan, persoalan itu sudah disampaikan ke KPU Banten dan RI. Sementara solusi yang akan dilakukan, yakni dengan menyarankan KPPS secepat mungkin mengirimkan data hasil perolehan suara dari titik yang sudah terjangkau internet.
“Jadi nanti KPPS mengirim data hasil penghitungan dari lokasi lain yang ada sinyalnya. Dan rata-rata tiap desa kan ada wifi, jadi bisa memanfaatkan hal itu,” tutupnya. (Syamsul/Ahmad/Red)