PANDEGLANG, BINGAR.ID – Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan kembali pelaksanaan reaktivasi rel kereta api Rangkasbitung-Pandeglang-Labuan bakal dimulai di awal tahun 2025.
Dalam tahapannya, tahun 2025 balai perkeretaapian akan mengawalinya dengan proses penerbitan lahan yang akan berlangsung hingga tahun 2029.
Baca Juga : Dishub Banten Tegaskan Dukung Reaktivasi Kereta Api Rangkasbitung-Pandeglang
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Jakarta, Ferdian Suryo Adhi Pramono mengatakan, bahwa dalam hal proses penerbitan lahan tersebut dibutuhkan anggaran sekitar Rp 500 miliar. Dan anggaran juga diluar dari anggaran sarana dan prasarana rel kereta itu sendiri.
“Kalo totalnya itu plus minus sekitar Rp500 miliar ya, tapi itu di luar dari pengadaan sarana, karena pengadaan sarananya itu tergantung operator. Dan programnya untuk penertiban dari Rangkasbitung hingga Labuan,” kata Ferdian saat melakukan kunjungan kerja ke Pendopo Pandeglang, Rabu 19 Juni 2024 kemarin.
Dirinya mengungkapkan, bahwa prioritas anggaran penertiban lahan tersebut akan dialokasikan untuk biaya kerohiman atau uang pengganti bagi masyarakat yang memiliki rumah di area lahan yang akan menjadi objek penertiban lahan reaktivasi rel kereta api Rangkasbitung-Labuan.
Baca Juga : Proyek Reaktivasi Kereta Api di Pandeglang Belum Ada Kejelasan
“Melalui anggaran penertiban itu, nanti akan ada biaya ganti untung ya, buat masyarakat yang ada di area sekitar lahan rel kereta itu,” ungkapnya.
Ferdian menyampaikan, bahwa sebelumnya pihak Balai Perkeretaapian sendiri sudah mengusulkan reaktivasi rel kereta api Rangkasbitung-Labuan ini sejak beberapa tahun lalu. Namun, usulan tersebut harus terkendala dengan pandemi Covid-19.
Bencana pandemi tersebut mengharuskan pemerintah pusat membuat kebijakan bahwa anggaran harus difokuskan pada penanganan Covid-19 tersebut.
“Sebelumnya juga sudah dianggarkan akan tetapi memang karena waktu itu kita lagi terkena Covid -19. Sekarang proyek ini sudah jadi prioritas Bappenas. Harapannya, selesainya proyek ini bisa mendukung Kawasan Ekonomi Eksklusif di Tanjung Lesung,” katanya.
Baca Juga : Begini Perkembangan Reaktivasi Kereta Api Rangkasbitung-Labuan
Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, bahwa proyek yang hari ini pihaknya bicarakan adalah proyek strategis nasional yang tertunda semenjak tahun 2016.
“Saya menjadi bupati itu di bahas, sudah pernah kita turun bareng dengan Kementerian Perhubungan sampai dengan ada anggaran cut and Fill. Kita sudah rapat sampai dengan Polda Banten turun dengan Direktur Obyek Vital, untuk bisa mengumpulkan masyarakat di sepanjang jalur rel kereta api,” katanya.
Irna berharap rencana reaktivasi rel kereta api Rangkasbitung-Labuan ini bisa benar-benar terwujud.
“Ya jika ini terwujud, saya yakin reaktivasi rel kereta ini bisa menjadi jawaban dari lemahnya perekonomian Kabupaten Pandeglang,” harpan Irna. (Sandi)