JAKARTA, BINGAR.ID – Kementerian Keuangan, resmi menaikan cukai hasil tembakau atau cukai rokok tahun 2021 sebanyak 12.5 persen.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut, kenaikan per sektor industri berbeda-beda. Namun, secara rata-rata kenaikan cukai rokok mencapai 12.5 persen.
“Kita akan menaikkan cukai rokok dalam hal ini sebesar 12,5 persen,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual yang disiarkan di YouTube Kementerian Keuangan, Kamis (10/12/2020).
Baca juga: Alasan Kenaikan Cukai Tak Efektif Tekan Jumlah Perokok
Berikut Rincian kenaikannya:
Sigaret Kretek Mesin
– SKM 1 : Kenaikan Rp 125/Batang atau 16,9 persen [Tarif Cukai 2021 Rp 865/Batang)
– SKM IIA : Rp 65/Batang atau 13,8 persen [Tarif Cukai 2021 Rp 535/Batang]
– SKM IIIB : Rp 70/Batang atau 15,4 persen [Tarif Cukai 2021 Rp 525/Batang]
Baca juga: Bea Cukai Tangerang Bebaskan Cukai 10 Juta Liter Bahan Pembuat Hand Sanitizer
SPM atau Sigaret Putih Mesin
– SPM I : Rp 145/Batang atau 18,4 persen [Tarif Cukai 2021 Rp 935/Batang]
– SPM II A : Rp 80/Batang atau 16,5 persen [Tarif Cukai 2021 Rp 565/Batang]
– SPM IIIB : Rp 470/Batang atau 18,1persen [Tarif Cukai 2021 Rp 555/Batang]
“Jadi untuk rata-rata sebesar 12,5 persen kenaikannya. Untuk Sigaret Kretek tangan tidak mengalami kenaikan di 2021,” tegas Sri Mulyani. (Agisna/Red)