SERANG, BINGAR.ID – Untuk memastikan ketersediaan beras di wilayah Kabupaten Serang, jelang Ramadhan 1441 H dan Idul Fitri nanti, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah turun langsung hingga ke penggilingan.
Bahkan, ia berharap petani tidak menjual hasil panennya keluar. Karena, masyarakat Kabupaten Serang-pun sangat membutuhkan bahan pangan tersebut.
Alhasil, persediaan atau stok beras dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 6 bulan kedepan. Ketersediaannya saat ini, sebanyak 160 ribu ton gabah, setara dengan 88 ribu ton beras.
Tatu juga mengaku, sejauh ini para petani menyampaikan bahwa ketersediaan beras masih aman, lantaran sampai sekarang mereka masih panen.
“Penggiling padi minta bantuan ke Pemda, untuk bisa membeli gabah petani. Karena petani enggak bisa dihutang. Hal itu nanti kita diskusikan di Pemda. Apakah pembeliannya bisa bertahap, atau bagaimana. Secara aturan, apakah bisa diberi uang muka duluan misalnya. Saat Vicon (Video Converence) sama Mendagri, belanja pemerintah sekarang ini teknisnya lebih sederhana,” kata Tatu, Kamis (16/4/2020).
Menurutnya, apa yang disampaikan oleh para penggiling beras akan jadi bahan pembahasannya. Di Kabupaten Serang ujarnya lagi, ada 5 unit penggilingan. Mereka menyampaikan, untuk padi yang belum dipanen, masih banyak. Hanya mereka khawatir, para petani menjual gabah keluar, akibat tidak punya modal.
“Makanya Pemda diminta memberikan uang muka ke para penggiling padi. Untuk membeli gabah petani di sawah,” tandasnya.
Soal bantuan bagi masyarakat terdampak Covid-19, ia memastikan akan memenuhi minimal kebutuhan makan masyarakat. Baik dari Provinsi ataupun Pemkab Serang. Sasarannya saat ini, ada sebanyak 78 ribu warga Kabupaten Serang, yang tidak masuk ke program Pemerintah Pusat.
Kemudian ditambah lagi, masyarakat Kabupaten Serang yang tadinya bekerja, kini tidak lagi, akibat terdampak Covid-19.
“Yang sedang berjalan sekarang, penyaluran bantuan bantuan non tunai,” tuturnya.
Diketahui, hasil panen per April – Mei 2020 mencapai 160 ribu ton, atau setara beras sekitar 88 ribu ton.
“Cukup untuk 6 bulan kedepan. Tinggal nanti berapa yang akan dikeluarkan, tergantung situasi terdampak. Tapi kalau BPNT, tiap bulan minimal dari teman-teman penggilangan 200 ton,” pungkasnya. (Fauzan/Red)