Tak Tahu Warungnya Kerap Dijadikan Tempat Prostitusi, Pemilik Histeris saat Hendak Ditutup Paksa

Petugas Satpol PP Pandeglang bersama RPM dan RT/RW setempat saat hendak menutup paksa sebuah warung di kawasan Terminal Kadubanen yang diduga kerap dijadikan tempat prostitusi (Foto: Syamsul/Bingar)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Sebuah warung yang berlokasi di Terminal Kadubanen, Kampung Pasir Kelapa, Kelurahan Kabayan, Kecamatan Pandeglang ditutup paksa oleh Relawan Pencegahan Maksiat (RPM) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Pandeglang, pada Minggu (23/8/2020) dini hari.

Tindakan itu dilakukan lantaran diduga tempat tersebut kerap dijadikan tempat prostitusi dan minum-minum keras.

Baca juga: Tertangkap Basah Jual Miras, Pemilik Warung di Pandeglang Malah Pura-pura Tidur

Berdasarkan pantauan wartawan Bingar.id, proses penutupan itu berlangsung alot. Pasalnya saat RPM dan Satpol PP yang didampingi oleh Ketua RT 02 juga RW 07 setempat mendatangi lokasi, pemilik warung menolak dilakukan penutupan. Bahkan pemilik juga sempat menangis histeris.

Sang pemilik berdalih ia tidak tahu jika tempat usahanya kerap dijadikan lokasi esek-esek dan menenggak minuman keras oleh sejumlah anak muda.

Baca juga: Asik Konsumsi Miras, Anak di Bawah Umur di Pandeglang Kena Razia

Namun petugas tak bergeming dan tetap menutup warung semi permanen tersebut. Mengingat warung tersebut sudah sempat ditegur oleh RT dan RW setempat. Apalagi disaat bersamaan, petugas juga mendapati dua pasangan anak muda tengah asyik menenggak minum keras.

Ketua RT 02 Kampung Pasir Kelapa, Emi Suhemi mengaku geram dengan ulah pemilik warung. Soalnya, dia mengaku sudah sering menegur pemilik warung namun tidak pernah dihiraukan.

“Ini memang membandel tidak mau mengikuti peraturan, sama sekarang sudah tiga kali ini (diberi teguran, red). Iya, ditutup secara paksa saja,” kata Suhemi kesal.

Baca juga: Satpol PP Pandeglang Tak “Tega” Tindak Warung Nasi yang Masih Buka Dibulan Puasa

Sementara Kepala Bidang Ketertiban Umum Satpol PP Pandeglang, Johanes Waluyo membenarkan bahwa ada satu warung yang diduga kerap melakukan prostitusi ditutup secara paksa. Namun dia menjelaskan bahwa petugaa tidak menyita barang-barang yang ada di warung karena dibawa oleh pemiliknya.

“Jadi untuk yang di Kadubanen tadi sering mendapat laporan dari masyarakat dugaan prostitusi dan minum-minum keras dan malam ini ditemukan kembali. Maka dari situ RPM langsung merasa geram. Tadi sudah dibongkar paksa oleh RPM karena sering ditemukan beberapa pemuda pemudi berkumpul yang bukan muhrimnya,” tandasnya. (Syamsul/Red)

Berita Terkait