PANDEGLANG, BINGAR.ID – Memasuki Ramadan keempat, sebagian warga Desa Cibingbin, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, harus rela bersusah payah mengungsikan barang berharganya, akibat dilanda banjir, Minggu (26/4/2020) sekitar pukul 20.00 WIB.
Bencana banjir yang terjadi, akibat luapan air Sungai Cisuakan yang berada di wilayah tersebut. Akibatnya, sejumlah warga terdampak harus kehilangan harta bendanya dan mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman.
Informasi yang berhasil dihimpun, sedikitnya empat rumah dan satu gudang penyimpanan padi milik warga, terendam banjir dengan ketinggian air melebihi lutut orang dewasa. Akibat banjir itu, kurang lebih 50 karung padi hanyut.
Seorang korban, Ati Setiawati mengaku, banjir itu tak hanya merendam rumahnya. Tetapi, sebagian harta benda dan barang berharga miliknya juga hanyut terbawa air.
“Ada sembilan karung padi yang hanyut, kulkas, televisi, lemari pakaian dan sebagian isi rumah, serta barang berharga hanyut. Kerugian materil diperkirakan sampai puluhan juta rupiah,” aku Ati, Senin (27/4/2020).
Saat ini tambahnya, ia bersama warga lainnya memilih mengungsi, khawatir banjir yang terjadi terus berlanjut dan semakin besar, atau ada banjir susulan. Mengingat, hujan deras masih terjadi.
“Kalau masih hujan begini, banjirnya tidak akan surut, malah takutnya tambah besar. Makanya kami memilih ngungsi dulu,” tambahnya.
Sekretaris Desa Cibingbin, Karna Ardianyah membenarkan peristiwa tersebut. Hal itu katanya, membuat sebagian warganya mengungsi dan mengalami kerugian materil.
“Intensitas hujan yang terjadi sejak sore hingga malam, cukup tinggi. Sehingga, air Sungai Cisuakan meluap kepermukaan dan merendam sejumlah permukiman warga,” terang Karna.
Ia mengaku, sudah melaporkan kejadian itu ke Pemkab Pandeglang. Dengan harapan, agar para korban banjir segera mendapat bantuan, untuk meringankan beban mereka.
“Kondisi air sungai sekarang sudah mulai surut, para korbanpun sementara dievakuasi ke rumah warga terdekat yang aman dari banjir,” imbuhnya. (Barra/Red).