JAKARTA, BINGAR.ID – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menyebut jika penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) desa baru mencapai Rp15,1 triliun. Jumlah itu merupakan hasil pendataan per 20 September 2020.
Realisasi tersebut masih di bawah 50 persen dari total anggaran BLT desa yang mencapai Rp31,8 triliun.
“Ini berasal data dari Kementerian desa untuk 74.146,” ujarnya seperti yang dilansir CNN Indonesia, Senin (12/10/2020).
Baca juga: DPMPD Pandeglang Kebut Verifikasi Data Penerima BLT Desa
Airlangga melanjutkan, total dana itu telah tersalurkan kepada 7.970.652 kepala keluarga atau 72,45 persen dari total target 11 juta kepala keluarga di 74.146 desa yang jadi sasaran.
Ia melanjutkan, komposisi kelompok penerima manfaat BLT tersebut antara lain petani dan buruh tani sebesar 88 persen, nelayan dan buruh nelayan 4 persen, buruh pabrik sebesar 2 persen, guru 1 persen dan pedagang serta UMKM sebesar 5 persen.
“Kelompoknya adalah petani dan buruh tani sebesar 7 juta penerima, nelayan dan buruh nelayan 323.000, buruh pabrik sebesar 163.338, guru 68.780 dan pedagang serta UMKM 400.597,” tuturnya.
Baca juga: Baru Terserap 30 Persen, BLT Desa Akan Dialihkan
Airlangga melanjutkan, besaran BLT yang diberikan adalah Rp600 ribu per bulan untuk 3 bulan pertama. Setelah itu, tiga bulan berikutnya kelompok penerima manfaat akan diberikan BLT sebesar Rp300 ribu per bulan.
Penerima manfaat sendiri berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu dan tidak termasuk menerima program keluarga harapan, kartu sembako dan kartu prakerja.
“Pendataan penerima dilakukan oleh Kepala Desa atau tim relawan desa serta pendamping dari Pemda diatur oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KemendesPDTT),” tandasnya. (Sajid/Red)