Baru Terserap 30 Persen, BLT Desa Akan Dialihkan

Kemenkeu Revisi Aturan BLT, Besaran Bantuan Dinaikkan Rp900 Ribu Per KK

Ilustrasi BLT (Foto: Google)

JAKARTA, BINGAR.ID – Pemerintah berencana mengalihkan sisa anggaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) desa ke program lain. Pasalnya, realisasi penyaluran BLT masih rendah sehingga dampaknya kurang dirasakan oleh masyarakat desa.

Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa dari total anggaran Rp31,8 triliun untuk 11 juta KK, realisasi penyaluran baru 30 persennya yakni Rp10 triliun.

Berdasarkan hal ini, sisa anggaran sebesar Rp20 triliun akan dialihkan ke program lain yang sasarannya juga masyarakat desa. Kendati begitu, Budi tidak menjelaskan lebih rinci bentuk program baru yang dimaksud.

“Kami berdiskusi dan kami sadari bahwa kami perlu memodifikasi metodologi pencairan dananya. Alih-alih langsung memberikan uangnya kepada orang, yang bisa saja sudah mendapat bantuan lainnya, kami bisa mengalihkan sisa dananya untuk program lain, selama dana tersebut masih berada di desa,” ujar Budi seperti yang dikutip dari Republika, Kamis (3/9/2020).

Budi menambahkan, pemerintah memang menyadari ada sejumlah evaluasi terhadap bantuan sosial yang disalurkan selama pandemi ini. Bansos diharapkan bisa disalurkan secara cepat dan tepat agar membantu masyarakat bangkit dari dampak ekonomi yang sempat dirasakan selama pandemi.

“Kami sadari bahwa beberapa program sudah bagus, beberapa program lain tidak sebagus seperti yang kita harapkan. Dan kita harus melakukan sesuatu untuk memperbaikinya,” katanya.

Selain BLT desa, pengalihan sisa anggaran juga berlaku untuk program subsidi bunga UMKM. Dari alokasi anggaran Rp35 triliun, penyalurannya baru Rp3 triliun. Meski sedikit, sambung Budi, angka tersebut ternyata sudah bisa menyentuh 7,8 juta pelaku UMKM.

“Artinya, mungkin pengalokasian anggaran kami terlalu agresif. Jadi apa yang kami lakukan adalah, menyesuaikan angkanya dan mengalihkan anggaran ini ke program lain yang lebih produktif, yang tentunya masih berkaitan dengan UMKM,” kata Budi. (Ahmad/Red)

Berita Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru