LEBAK, BINGAR.ID – Kegiatan pembukaan Seba Baduy 2025, yang digelar di Alun-alun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Kamis 1 Mei 2025, menandai dimulainya rangkaian tradisi adat tahunan masyarakat Baduy, yang berlangsung hingga 4 Mei 2025.
Seba Baduy tahun 2025 kali ini, mengusung tema “Ngajaga Tradisi, Ngaraksa Harmoni Pikeun Indonesia Maju” sebagai sebuah penegasan, pentingnya pelestarian budaya lokal, di tengah era digitalisasi.
Baca Juga : Seba Baduy, Pemkab Pandeglang Diingatkan Jaga Lingkungan
Selain prosesi inti, yakni penyerahan hasil bumi masyarakat Baduy kepada pemerintah, juga akan digelar sejumlah rangkaian acara lainnya, seperti pameran atau bazar ekonomi kreatif (Ekraf) pertunjukan seni, permainan tradisional, dan bincang budaya.
Dalam gelar budaya Seba Baduy kali ini, ada 18 negara yang mengirimkan perwakilannya, yang akan turut hadir, untuk memeriahkan dan menyaksikan langsung, prosesi sakral tradisi Baduy tahun ini.
Baca Juga : Pemeriksaan Mata Gratis Disambut Antusiasi Warga Baduy
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak, Imam Rismahayadin menyampaikan, bahwa Seba Baduy 2025 menjadi momentum penting, untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Kabupaten Lebak.
“Melalui gelar budaya tradisi Seba Baduy tahun 2025 ini, diharapkan target 925.000 kunjungan wisatawan ke Kabupaten Lebak di tahun 2025 ini, bisa tercapai,” jelas Iman.
Baca Juga : Rangkuman Hasil Riset Mengenai Angklung Buhun Baduy
Dikatakannya juga, hingga akhir bulan April 2025 kemarin, perputaran ekonomi di Lebak dari sektor pariwisata yang berdampak pada produk-produk UMKM, diperkirakan mencapai Rp350–500 juta. Maka dari itu, melalui gelar budaya Seba Baduy kali ini pun, sebanyak 51 produk lokal akan dipamerkan di 42 tenant.
“Mohon dukungannya, untuk membeli produk lokal hasil bumi dan cinderamata yang telah kami sediakan, selama event berlangsung, sebagai bagian dari upaya mencintai produk dalam negeri,” tegasnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lebak, Budi Santoso secara resmi membuka acara, serta menekankan bahwa Seba Baduy, bukan hanya ajang silaturahmi antara warga Baduy dan pemerintah, tetapi juga wahana promosi budaya, ekonomi kreatif dan pariwisata Lebak, di kancah nasional maupun internasional.
“Mari maksimalkan acara ini, sehingga bisa mendatangkan wisatawan yang lebih banyak ke Lebak, jika ada yang bagus maka sebarluaskan, kalau ada yang kurang bagus, cukup sampaikan kepada kami, agar kami bisa melakukan evaluasi,” ungkap Sekda ini. (Widi/Red)