PANDEGLANG, BINGAR.ID – Nilai investasi yang masuk ke Kabupaten Pandeglang selama tahun 2024, tercatat baru sekitar Rp30 miliar. Realisasi investasi itu, didominasi oleh sektor pariwisata dan properti atau perumahan.
Analis Kebijakan Penanaman Modal pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pandeglang, Tedy Fauzy mengatakan, jumlah itu sementara karena pihaknya masih menghitung akumulasi yang terhimpun selama triwulan pertama.
Baca Juga : Tol Serpan Dipercepat, Sutoto : Bisa Menjadi Jalur Investasi Pandeglang
“Kita masih mengumpulkan nilainya, karena sekarang masih masanya masih masa pelaporan sampai dengan 20 April. Jadi realisasi untuk triwulan 1 kita belum bisa melihat, tapi kalau kemarin kita lihat Sudah kisaran di angka Rp20-Rp30 miliar,” katanya, Rabu (17/4/2024).
Dia menyebut, beberapa daerah yang menjadi incaran investor sejauh ini seperti di Kecamatan Panimbang, Carita, dan Sumur. Bentuk investasi yang ditanamkan di Pandeglang sebagian besar untuk perhotelan, wahana rekreasi, dan perikanan.
Baca Juga : Investasi dan Optimalisasi PAD Jadi Isu Strategis Rancangan Awal RKPD Pandeglang 2025
“Kalau kita lihat kondisi sekarang itu di kepariwisataan, ya di daerah Panimbang Carita. Itu sudah mulai ada pelaku-pelaku usaha yang baru. Yang lainnya daerah Sumur dan Cikeusik untuk sektor perikanan,” ucap Tedy.
Diakuinya, pada awal tahun realisasinya cenderung rendah. Namun memasuki semester kedua tahun berjalan, biasanya akan mulai banyak investor yang menanamkan modalnya di Pandeglang.
“Karena biasanya yang mulai banyak itu di semester satu, lebih banyak yang laporan karena kan kalau kita lihat kewajiban pelaporan itu dibagi dua segmen, pertama yang berbentuk PT dan perorangan. Kalau PT itu kan per triwulan, kalau perorangan itu per semester,” ujar dia.
Baca Juga : Gaet Investor, Pemkab Susun RDTR Kawasan Industri Bojong
Tahun ini pihaknya mematok target investasi sekitar Rp680 miliar. Dia optimistis angka itu akan tercapai. Sebab tahun lalu, realisasinya tembus diangka Rp820 miliar, lebih besar 22 persen dari target.
“Tahun lalu dari target Rp672 miliar, tercapai Rp820 miliar. Sektor tertinggi dari perumahan, industri, perdagangan, peternakan, dan perikanan,” katanya. (Ahmad)