CILEGON, BINGAR.ID – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten memberikan pelatihan membatik dan menjahit kepada puluhan siswa disabilitas di Kota Cilegon. Program ini sudah berjalan sejak 2023, dengan fokus pelatihan diberikan pada Sekolah Khusus (SKh) 01 Cilegon dan SKh Sri Darma.
PLN UID Banten menjalankan program tersebut dengan Rinara Batik sebagai mitranya. Rinara Batik adalah sebuah UMKM yang melakukan pemberdayaan anak berkebutuhan khusus.
Baca Juga : Semangat Awal Tahun, PLN Banten Gelar Apel Penyalaan Serentak 1.000 Pelanggan
General Manager PLN UID Banten, Moch. Andy Adchaminoerdin menegaskan, PLN mendukung UMKM binaan PLN UID Banten dalam mengupayakan kemandirian ekonomi bagi kelompok rentan.
“Kami percaya bahwa dukungan terhadap UMKM tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memperkuat komunitas yang lebih inklusif. Dengan adanya program pelatihan ini, kami berharap anak-anak berkebutuhan khusus memiliki kesempatan yang sama dalam berkarya dan berkontribusi bagi masyarakat,” ujar Andy Acha, Minggu (2/2/2025).
Baca Juga : Siap Sukseskan Program MBG, PLN Pastikan Kelistrikan Andal
Pria yang akrab disapa Andy Acha itu menekankan, PLN akan terus mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan program pemberdayaan ini dapat berjalan secara berkelanjutan.
“Kami ingin menciptakan ekosistem yang mendukung agar UMKM yang mempekerjakan penyandang disabilitas dapat terus berkembang. Selain itu, kami ingin memastikan bahwa program ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi terus berkembang dan memberikan manfaat bagi lebih banyak anak berkebutuhan khusus di masa depan,” ucapnya.
Baca Juga : PLN Banten Jadikan Bulan K3 Nasional Momentum Ciptakan Lingkungan Kerja Aman dan Sehat
Rina Rahmayanti, pemilik Rinara Batik menjelaskan, di SKh 01 Cilegon, sebanyak 35 siswa tuna rungu mendapatkan pelatihan membatik cap, membatik shibori, dan menjahit. Sementara di SKh Sri Darma, 27 siswa dengan spektrum autisme dibimbing untuk menguasai keterampilan menjahit dan membatik cap.
Produk-produk yang mereka hasilkan, seperti tote bag, sarung bantal, dan taplak meja, telah dipasarkan melalui bazar sekolah serta galeri Rinara Batik.
“Dukungan PLN sangat berarti bagi kami dalam memberikan kesempatan kepada anak-anak berkebutuhan khusus untuk berkarya dan mandiri. Kami melihat perubahan besar dalam diri mereka. Dari yang awalnya ragu untuk mencoba, kini mereka lebih percaya diri dalam menunjukkan karya mereka. Ini adalah langkah besar menuju kemandirian mereka,” kata Rina. (Ahmad)