PANDEGLANG, BINGAR.ID – Talas beneng saat ini menjadi salah satu komoditi penopang perekonomian bagi beberapa petani di Kabupaten Pandeglang. Karena, dari 35 Kecamatan sudah terdapat 11 Kecamatan yang membudayakan talas beneng.
Permintaan ekspor Talas khas Kabupaten Pandeglang ke beberapa negara masih sangat tinggi. Namun sayang, pembudidaya Talas beneng belum bisa memenuhi kebutuhan ekspor.
Kepala Dinas Kabupaten Pandeglang, Budi S Januardi mengaku, saat ini tengah menggenjot tanaman Talas Beneng di Kabupaten Pandeglang. Karena, talas beneng memiliki peluang market yang besar saat ini. Bahkan, bukan saja di dalam negeri melainkan sudah bisa melakukan eksportir ke luar negri.
“Kalau dilihat dari permintaan pasar permintaan nya tinggi dan bukan saja dalam negri tapi luar negri, Seperti Australia, Belanda new zeland dan saat ini Malaysia dan Turki sudah melakukan permintaan terkait talas beneng ini,” kata Budi, Senin (21/9/2020)
Dikatakannya, talas beneng memiliki nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan dengan tanaman lainnya. Karena, selain mudah untuk ditanam juga tidak ada yang terbuang mulai dari akar hingga ke daun.
“Karakteristik sangat tinggi juga, tanaman ini tidak kenal musim. Lahannya pun dibawah tegakan pohon praktis yang tidak di manfaatkan ternyata tumbuh juga. Padahal dulu di spelekan karena gatal dan dibuang, tapi setelah di teliti ternyata memiliki banyak kandungan yang bermanfaat,” katanya.
Kendati demikian, pihaknya merasa optimis bahwa penjualan talas beneng ini bisa meroket dengan cepat. Karena, talas beneng tidak bermusim panennya tidak seperti tanaman lain.
“Dinas pertanian optimis bisa meningkatkan perekonomian petani, karena tidak bermusim beda dengan tanaman lain seperti durian dan lainnya, Meski tidak di panen-panen juga akan tetap tumbuh. tidak ada masa kadaluarsa seperti tanaman lainnya,” tandasnya.
Saat ini tercatat sebanyak 7 workshop yang bergabung di dalam CV. Putra Petani Gunung Karang yang berlokasi di Kampung Cilaja Desa Cilaja Kecamatan Majasari Kabupaten Pandeglang. CV ini mengolah Talas Beneng dari petani.
“Saat ini baru ada tujuh workshop yang dari Kecamatan Ciomas, Kelurahan Juhut Desa Saninten Kecamatan Kaduhejo. Kecamatan Mandalawangi, Kecamatan Jiput, Kecamatan Sobang, Kecmatan Cisata dan Kecamatan Cibaliung,” kata Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Talas Beneng Kabupaten Pandeglang. Ardi Maulana.
Ia mengaku, saat ini permintaan ekspor begitu tinggi. Namun, petani belum mampu untuk memenuhi kebutuhan dari permintaan tersebut.
Karena, untuk saat ini sudab ada lima negara yang menampung hasil panen beneng dari Kabupaten Pandeglang. Diceritakannya, dari kelima negara yang meminta untuk pengiriman talas beneng berbeda-beda.
“Daun kering 200 ton dalam satu bulan itu ke Australia dan Selandia Baru. Untuk India Umbi Gaplek 40 ton perbulan, sesangkan ke Turki 50 ton satu bulan. Dan tepung nya di kirim ke Malaysia 50 ton perbulan,” pungkasnya. (*)