LEBAK, BINGAR.ID – Dalam memperingati Hari Laut Sedunia tahun 2020 atau World Oceans Day Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Masyarakat di sekitar Pantai Sawarna, Kabupaten Lebak, membersihkan sampah yang berserakan dipesisir pantai.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sawarna, Lili Suheli mengatakan, dalam menjaga kebersihan laut tentu harus dilakukan oleh semua pihak. Hal itu bisa menjaga kebersihan pantai dan ekosistem biota laut.
“Ada juga seprti itu, sampah yang secara langsung dihasilkan wisatawan seperti sampah plastik, ada juga sampah dari muara yang dibawa oleh aliran air sungai. Kita harus gotong-royong dalam menjaga lingkungan laut,” kata Lili, Senin (8/6/2020).
Menurut Lili, peran pengelola wisata harus lebih aktif dalam mengingatkan wistawan yang berada dilokasi itu, terlebih ia mengakui untuk saat ini ketersediaan bak sampah yang diadakan disekitar pantai memang masih minim.
“Peran pengelola harus lebih menonjol dimana bisa memfungsikan beberapa penggiat wisata. (Bak Sampah) Sudah ada tapi masih minim,” ujarnya.
Ia meminta Pemerintah Desa (Pemdes) membuat regulasi yang bisa membuat para pengelola tegas dalam menindak wisatawan atau masyarakat yang masih enggan untuk menjaga lingkungan.
“Serta penyadaran masyarakat lainnya agar tidak membuang sampah ke Laut. Di Pemdes butuh peraturan desa untuk mengatur tentang persampahan,” katanya.
Terpisah Reki, penikmat wisata pantai mengaku prihatin dengan kondisi pesisir pantai yang kerap dipenuhi sampah. Pasalnya, beberapa pantai yang ada di Kabupaten Lebak, seperti pantai Binuangen Bagedur justru seakan luput dari pengelolaan.
“Masih banyak sampah yang menumpuk tanpa ada yang membersihkan. Kalau tidak ada kesadaran dari masyarakat dan pengelola mau siapa lagi yang akan menjaga lingkungan pantai,” ujarnya.
Ia berharap, agar kedepan baik pengelola maupun pengunjung bisa lebih tertib dalam menjaga lingkungan. Karena, jika hal itu tetap dibiarkan bisa membawa dampak yang negatif terhadap kelangsungan kehidupan laut.
“Kalau tetap dibiarkan saja yang ada bisa merusak, nanti kalau sudah rusak anak cucu kita tidak bisa lagi menikmati keindahan alam yang ada di tempat sendiri,” pungkasnya. (Syamsul/Red)