PANDEGLANG, BINGAR.ID – Sekitar 300 hektare sawah di Kabupaten Pandeglang terdampak pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi III, yang menghubungkan Cileles-Panimbang sepanjang 33 kilometer.
Dampak pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) itu menggerus ratusan hektare sawah yang sebagian diantaranya tergolong produktif.
Baca juga: Resmikan Tol Serang-Panimbang Seksi I, Jokowi: Pengungkit Pertumbuhan Ekonomi Banten
Kepala Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang, M. Nasir menyebut, 300 hektare sawah itu tersebar dibeberapa daerah yang terdampak pembangunan jalan tol, seperti Kecamatan Picung, Bojong, dan Panimbang.
“300 hektar lebih lah ya itu saya kira. Itu kan lahan-lahan yang memang ada lahan produktif ya, tapi bagaimanapun itu kan Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk kepentingan kita bersama ,” ujar Nasir, Kamis (25/5/2023).
Hanya dia menegaskan, pengurangan lahan sawah itu harus diatasi agar tidak mengganggu produktivitas pertanian Pandeglang. Beberapa hal yang bisa dilakukan menurut Nasir, yakni dengan perluasan area atau meningkatkan indeks pertanaman maupun intensifikasi lahan.
“Nah tentu ini harus kita cari solusinya, mungkin bisa dengan perluasan area atau meningkatkan indeks pertanaman atau intensifikasi lahan. Bagaimana meningkatkan provitas kemudian membuka lahan-lahan baru lahan huma. Paling kalau lahan sawah kan belum ada cetak sawah, kan enggak ada uang,” kata dia.
Baca juga: Exit Tol Serang-Panimbang Seksi III Dikabarkan Berkurang, Begini Reaksi Pelaku Wisata
Nasir tidak dapat memastikan, apakah ratusan hektare sawah yang tergerus itu termasuk dalam Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) atau tidak. Sebab sampai saat ini belum ada penetapan LP2B di Pandeglang.
“Itu bukan termasuk lahan LP2B. Karena ya datanya mungkin bisa ya bisa tidak. Tapi LP2B kan belum ditetapkan sampai hari ini. Kalau nanti misalnya itu jadi proyek strategis nasional, ya kita geser, kita tambah itu lahan. Kecuali sudah ditetapkan, kita enggak bisa ubah,” tutup Nasir. (Ahmad)