“Ngalindur” Berhasil Sabet Dua Penghargaan Sekaligus Dalam Festival Film Banten 2021

Poto bersama para pemenang nominator Festival Film Banten 2021 pasca pengumuman pemenang, Sabtu (20/11/2021) (Istimewa)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Dalam ajang tahunan Kreasi Sineas Muda Milenial, atau pada Fesival Film Banten 2021 yang dihelat disalah satu hotel di Pandeglang, Sabtu (20/11/2021) kemarin. Mahasiswa Institut Seni Budaya Bandung ini, berhasil menyabet dua gelar sekaligus dengan karyanya “Ngalindur.”

Hanya berbekal pengalaman hidup yang dipadukan dengan kreativitas, pria asal Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang yang memiliki nama lengkap M. Hasyim Fauzi (22) ini, akhirnya menyandang predikat Sutradara dan Cinematographer Terbaik, serta Film Terbaik dalam ajang tersebut.

Baca juga : Masuk Seleksi Oscar 2022, Film Berdialeg Jawa Serang “Yuni” Tayang Perdana

Menurut mahasiswa Institut Seni Budaya Bandung, semester VII ini, Film “Ngalindur” yang dia sertakan dalam ajang bergengsi tersebut, sebenarnya terinspirasi dari pengalaman hidupnya, serta menilik akan tema yang diusung oleh panitia festival, yakni “Wisata di Bumi Santri”.

“Film Ngalindur ini diproduksi dalam waktu singkat, yaitu dua hari satu malam. Dalam film ini, saya memotret kehidupan santri di era milenial dan mengedepankan pariwisata di Pandeglang khususnya  dan Banten pada umumnya. Alhamdulillah, penghargaan yang saya dapatkan ini, adalah sebuah pengalaman yang tak dapat saya lupakan,” jelas Hasyim, Senin (22/11/2021).

Dalam Fesival Film Banten 2021 itu, Hasyim awalnya hanya ingin menguji kemampuan dan kreativitasnya di bidang sineas, serta hanya ingin berbagi pengalaman hidupnya dengan para kaum milenial melalui film yang diproduksinya, meskipun dengan keterbatasan sarana produksi yang dimilikinya.

Baca juga : FSM Rilis Prosiding Simposium Kisah Saidjah-Adinda dalam “Manis tapi Tragis”

“Dalam ajang ini memang durasi film maksimal 5 menit. Namun di waktu yang tergolong singkat itu, saya hanya ingin menyampaikan kepada masyarakat (penonton), bahwa ada banyak destinasi wisata religi di Pandeglang atau Banten ini,” ucapnya.

“Intinya, jalan cerita dalam film itu, terinspirasi dari pengalaman saya pribadi. Karena, Alhamdulillah saya pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren (Ponpes), di Menes,” tambahnya lagi.

Kedepan dirinya berharap, pariwisata di Pandeglang dan Banten semakin maju dan berkembang. Yang tentunya kata Hasyim, perlu di dukung dengan promosi yang ditingkatkan lagi.

Baca juga : Festival Seni Multatuli 2021 Ditutup dengan Konser Buhunna Sora dan Samba Sunda

Kepala Seksi (Kasi) Promosi Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata (Dispar) Pandeglang, Imron Mulyana mengatakan, apa yang dihasilkan oleh Hasyim juga menjadi kebanggaan Pemerintah Kabupaten Pandeglang.

“Kreatifitas semacam ini harus terus dikembangkan. Karena, mempromosikan wisata melalui film, juga efektif sebagai salah satu media promosi,” ungkap Imron.

Pria yang akrab disapa Boim ini juga menambahkan, kedepan pihaknya akan berusaha membina dan mengembangkan dunia ekonomi kreatif (ekraf) di daerahnya. (Aditya)

Berita Terkait