Masuki Bulan Ramadan, Permintaan Talas Beneng Meningkat

Talas Beneng

Tingginya permintaan talas beneng dibulan Ramadan karena akan dibuat berbagai macam olahan saat Lebaran Idulfitri mendatang. (Syamsul/Bingar)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Memasuki bulan suci Ramadan 1442 Hijriah, membawa dampak positif bagi petani talas beneng di Kabupaten Pandeglang. Pasalnya, saat ini permintaan talas di dalam negeri mengalami peningkatan.

“Mulai dari bibit, umbi sampai ke daun banyak sekali permintaan di bulan Ramadan ini. Umbi sudah rutin di 90 ton itu dulu kita mendapatkan diangka 2 sampai 1 minggu. Tapi sekarang 90 ton itu hanya 1 bulan karena umbinya yang kurang, karena talas beneng ini sekarang sudah mulai booming,” kata Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Talas Beneng (Asputaben) Kabupaten Pandeglang, Ardi Maulana kepada Bingar, Kamis (15/4/2021).

Baca juga: September 2020, Ratusan Ton Talas Beneng Pandeglang ‘Lari’ ke Belanda

Ia menceritakan, bertambahnya permintaan umbi di bulan puasa karena beberapa pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mulai mempersiapkan beberapa kue untuk dijual pada Hari Raya Idulfitri.

“Dan permintaan untuk umbinya semacam UMKM. Misalnya, untuk kripik, brownis, berasnya, sabun, makaroni dan untuk kue-kue di lebaran. Dan daun-daun juga permintaan semakin besar,” kata pria pemilik CV. Putra Petani Gunung Karang itu.

Baca juga: Penahanan 20.000 Batang Talas Beneng oleh Balai Karantina Cilegon Disoal

Padahal, saat ini pihaknya tengah berupaya untuk terus menambah petani yang memanfaatkan lahan tidur agar digalakKan untuk penanaman talas beneng. Pasalnya, dari yang sebelumnya pembelian bibit dalam satu minggu hanya diangka 70 ribu bibit. Kini bertambah manjadi 260 ribu dalam satu minggu.

“Penambahan petani juga saat ini Alhamdulilah meningkat. Saya harap kedepan petani-petani yang punya lahan tidur bisa berbudaya talas beneng. Karena yang kemarin tadinya hanya order bibit saja biasa diangka 70 ribu, sekarang sudah sampai 260 ribu per minggu. Permintaan di bulan ini untuk benih saja hampir 700 ribu benih untuk di 70 hektare,” bebernya.

Baca juga: Didukung Bupati Irna, Asosiasi Talas Beneng Malah Dibubarkan Dinas Pertanian

Terlebih, untuk saat ini petani yang berada di bawah binaan Asputaben sudah mulai mengalami peningkatan. Saat ini saja sudah hampir mencapai 150 binaan yang tersebar dibeberapa kabupaten kota.

“Kalau di bawah binaan Asputaben sekarang tergabung dari pelaku usaha, kelompok tani, Gapoktan dan pengusaha pribadi juga ada, serta perusahaaan juga yang bekerjasama dengan kita banyak. Mulai dari Medan, Subang, Purwakarta dan Jawa Barat juga antusias untuk budidaya talas beneng,” tandasnya. (Syamsul/Red)

Berita Terkait