PANDEGLANG, BINGAR.ID – Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini mendistribusikan bantuan berupa alat bantu untuk penyandang disabilitas di Kabupaten Pandeglang, sebagai upaya meningkatkan mobilitas dan produktivitas mereka.
“Penyandang disabilitas itu harus bisa mandiri, walaupun secara perlahan, karana mereka tidak selamanya bergantung pada orang lain,” kata Mensos Rismaharini saat kunjungan kerja ke Kabupaten Pandeglang, Jum’at 14 Juni 2024.
Baca Juga : 247.000 Penyandang Disabilitas Menganggur
Risma mengungkapkan, tentang pentingnya penggunaan alat bantu di kehidupan sehari-hari bagi penyandang disabilitas, sebab itu merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mendorong kemandirian mereka.
“Kami membutuhkan lebih banyak alat bantu karena masih banyak penyandang disabilitas yang belum tersentuh bantuan tersebut. Mungkin kelihatannya hanya kursi roda, tapi manfaatnya sangat terasa terutama dalam mempermudah aktivitas mereka,” ucapnya.
Ia mengaku, Kemensos juga terus melakukan pendataan penyandang disabilitas. Salah satunya lewat pemberian bantuan tersebut.
Baca Juga : Bansos Tunai Diperpanjang Hingga 2021, Kemensos Akan Validasi Ulang Data Penerima
“Sebetulnya bantuan ini, alat untuk kami melengkapi data, karena biasanya disabilitas disembunyikan, seperti ODGJ atau lumpuh. Karena banyak juga dari anggota keluarga mereka yang merasa malu, sehingga mereka disembunyikan. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini kami berharap mereka bisa keluar,” harapan Rismaharini.
Dengan kegiatan yang dilakukan Kemensos, kata dia, nantinya bantuan yang diberikan bisa lebih tepat sasaran. Selain alat bantu, pihaknya juga mengungkapkan bahwa terapi juga dapat membantu mobilitas penyandang disabilitas.
Baca Juga : Kemensos Temukan 7.443 Penerima BST Tahap I di Pandeglang Tidak Tersalurkan
“Kegiatan ini kami berharap data kami lebih bagus sehingga jika ada bantuan lebih tepat. Kalau tadi misalnya Hidrosefalus, kalau dikasih kursi roda biasa tidak ada gunanya. Jadi harus ada asesmen, karena itu bantuan lebih tepat,” katanya.
“Kami juga memiliki layanan rehabilitasi medis dan biasa menangani kelumpuhan. Banyak yang usianya sudah 30 tahunan yang tadinya lumpuh tapi sekarang sudah bisa berjalan setelah terapi,” tambahnya.
Masyarakat tidak perlu khawatir dengan biaya, karena seluruhnya akan ditanggung oleh Kemensos.
“Terapinya nanti harus terus menerus, jangan satu kali atau dua kali, jadi kemungkinan masih bisa untuk sembuh, toh semuanya gratis kan” tutupnya. (Sandi)