JAKARTA, BINGAR.ID – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut ada tiga program pengembangan dan pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada tahun anggaran 2021. Tiga program yang dimaksud meliputi program dukungan manajemen, program kepariwisataan dan ekonomi kreatif, dan program pendidikan dan pelatihan vokasi.
Tiga program tersebut dipaparkan Menparekraf Wishnutama Kusubandio,sebagai bagian Rancangan Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Kemenparekraf tahun 2021 dan sejumlah kegiatan dan program-program yang akan dilaksanakan untuk memulihkan pariwisata Indonesia.
Wishnutama memaparkan pihaknya memperoleh persetujuan pagu indikatif untuk tahun 2021 sebesar Rp4.9 triliun untuk pengembangan pariwisata Indonesia.
“Pagu anggaran ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja pariwisata dan ekonomi kreatif serta memulihkan industri pariwisata yang terpuruk akibat pandemi Covid-19,” kata Wishnutama dalam siaran pers yang diterima Bingar, Sabtu (5/9/2020).
Dia menjabarkan anggaran tersebut juga akan dialokasikan dalam kegiatan strategis Kemenparekraf tahun 2021. Salah satunya adalah upaya peningkatan sumber daya manusia melalui pembangunan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) di Sulawesi Utara dan Jawa Tengah.
“Meskipun pandemi membayangi kita, tapi melakukan pembangunan di sektor pendidikan itu investasi jangka panjang dan ini perlu segera kita lakukan,” katanya.
Mengenai upaya membangkitkan kembali geliat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Wishnutama menuturkan pihaknya telah melakukan beberapa upaya nyata seperti misalnya empat pertunjukan seni yang telah dilaksanakan sejak Juli 2020.
Keempatnya adalah Drive in Concert ‘New Live Experience’ di Jakarta (29-30 Agustus 2020), Bali Revival 2020 di Ubud (16-17 Agustus 2020), Art Jog 2020 di Yogyakarta (8 Agustus-10 Oktober 2020), dan Prambanan Jazz Online di Prambanan (18 Juli 2020).
Menurutnya, keempat acara ini mendapat respons positif dari masyarakat dan berbagai media baik nasional maupun internasional.
“Festival-festival itu juga mendapatkan respons positif di dunia internasional. Hal ini tentunya kami harapkan dapat membantu persepsi positif terhadap pelaksaaan protokol kesehatan di Indonesia,” ungkap Wishnutama.
Ia juga mengungkapkan acara-acara ini dapat memberikan semangat untuk tetap produktif kepada para pelaksana dan promotor pagelaran musik dan kesenian beserta pelaku seni pertunjukan yang ada di Indonesia.
“Kami mendorong pelaku pertunjukan seni agar tetap produktif walau jumlah penontonnya relatif lebih sedikit, tapi ini bisa membangkitkan semangat pelaku seni pertunjukan,” ujar dia. (Ahmad/Red)