PANDEGLANG, BINGAR.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi year-on-year (y-on-y) Kabupaten Pandeglang pada Juni 2024 sebesar 2,06 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,18 pada Juni 2023, menjadi 105,31 pada Juni 2024.
Namun secara month to month (m-to-m) terjadi deflasi sebesar 0,52 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d), pada bulan Juni 2024 sebesar 1,24 persen.
Baca Juga : Kendalikan Inflasi, Pemkab Pandeglang Kucurkan Rp6,2 Miliar
“Dari laporan hasil survei harga konsumen bulan Juni 2024, ternyata terdapat inflasi Juni yaitu -0,52 persen atau sama dengan terjadi deflasi 0,52 persen. Sehingga inflasi y-on-y dari Juni 2023-Juni 2024 mencapai 2,06 persen dan inflasi tahun kalendernya dari Juni 2024 terhadap Desember 2023 itu 1,24 persen,” kata Kepala BPS Pandeglang, Achmad Widijanto, Sabtu (6/7/2024).
Widijanto membeberkan, ada 10 jenis komoditas yang dominan memberi andil inflasi m-to-m di Pandeglang pada Juni 2024. Jengkol dan kopi bubuk tercatat menjadi komoditas dengan andil inflasi terbesar.
Baca Juga : Kendalikan Inflasi Dampak Kenaikan BBM, Ini yang Bakal DIlakukan DPKP Pandeglang
“Jenis komoditas yang menyumbang inflasi tertinggi Juni 2024 adalah jengkol, yang mana di bulan Juni terjadi kenaikan dengan inflasinya 27,39 persen sehingga mempunyai andil dalam inflasi sebesar 0,08 persen. Kemudian inflasi berikutnya adalah kopi bubuk, 3,90 persen dan mempunyai andil dalam inflasi 0,07 persen,” ujarnya.
Lalu ada komoditas ketimun yang mengalami inflasi 46,45 persen atau andilnya 0,06 persen dan cabai rawit 12,58 persen dengan andil inflasi 0,05, tarif bidan 3,80 persen, cabai merah 5,44 persen, jeruk, 2,8 persen, ikan selar 12,7 persen, mainan anak-anak 3,43 persen dan rokok 0,62 persen yang masing-masing mempunyai andil inflasi 0,02 persen.
Baca Juga : Pemkab Tangerang Siapkan Sembilan Strategi Kendalikan Inflasi
“Itulah 10 komoditas yang menyumbang terbesar dari andil inflasi Pandeglang di bulan Juni 2024,” ucapnya.
Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi m-to-m, antara lain: tomat, bawang merah, telur ayam ras, ikan mas, ikan kembung/ikan kembung, cumi-cumi, kangkung, ikan nila, ikan lele, dan udang basah.
“Tomat menjadi komoditas yang menyumbang deflasi terbesar, yaitu mencapai -0,35 persen, disusul bawang merah -0,18 persen,” jelas Widijanto. (Ahmad)