LEBAK, BINGAR.ID – Festival Seni Multatuli menggelar diskusi buku yang menghadirkan 5 penulis buku bertema wabah, seperti Syefri Luwis, Ravando, Atep Kurnia, Titah AW, dan Afrizal Malna, Jumat-Sabtu (8–9/10/2021).
Baca juga: Festival Harbuknas 2021 Dibuka Hari Ini
Tema Wabah dan Seputar Masyarakat Kita mengenai penanganan wabah yang terjadi di Indonesia sejak masa kolonial Belanda, mulai dari wabah pes, flu spanyol, hingga cacar, dalam kaitannya dengan masyarakat kita, mulai dari penanganan, kebijakan, sampai aspek politik dan kultural.
“Dalam penanganan pandemi, ada banyak yang seharusnya kita bisa pelajari dari penanganan wabah di masa lalu. Termasuk, pentingnya menggunakan pendekatan kultural saat melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” ujar Ravando, penulis buku Perang Melawan Influenza, Pandemi Flu Spanyol di Indonesia Masa Kolonial (1918—1919).
Baca juga: Tri Dharma Perguruan Tinggi, Untirta Teken Kerjasama dengan Relawan Fesbuk Banten News
Ia juga berharap, platform Festival Seni Multatuli ini dapat terus berlangsung dan melahirkan para intelektual baru, seniman baru, budayawan baru, dan dapat menjadi forum bagi terciptanya kolaborasi dan diskusi dari lintas disiplin ilmu.
Tayangan ulang diskusi yang berjalan di ruang virtual selama 8-9 Oktober ini dapat ditonton di kanal YouTube Festival Seni Multatuli atau melalui tautan bit.ly/FSM-2021. (Ahmad/Red)