PANDEGLANG, BINGAR.ID – Setelah puluhan tahun tanpa akses jembatan penghubung antar Kampung Rancawalang, menuju Kampung Palawijo, yang ada di Desa Manglid, Kecamatan Cibitung, Pandeglang. Akhirnya secara swadaya warga dari dua kampung itu, bergotong royong membangun jembatan di atas Kali Cibuluh.
Kegiatan gotong royong membangun jembatan yang menyebrangi sungai Cibuluh, sepanjang 12 meter, lebar 3,2 meter dan tinggi 1,7 meter itu, diinisiasi oleh organisasi non profit Sasaka yang berbasis di Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga : Tidak Ada Jembatan Penghubung, Puluhan Tahun Warga Tiga Kampung di Cibitung Terisolir
Dari pantauan di lapangan pada Selasa 29 April 2025 kemarin, terlihat puluhan warga bahu membahu, dengan gotong royong membangun jembatan, mulai dari mengangkut batu kali, batu split dan mengaduk semen, serta pasir, menggunakan alat molen.
Anwar, perwakilan dari Sasaka menjelaskan, ditunjuknya Desa Manglid untuk dibangun jembatan, karena adanya video yang viral murid SDN 1 Manglid, yang disebrangkan oleh warga, karena kondisi kali tengah meluap akibat hujan deras.
Baca Juga : Anak Yatim Buruh Pengering Padi di Cibitung Dapat Bantuan Biaya Hidup
Bermodal dari video tersebut, kata Anwar, pihaknya meninjau lokasi dan tidak lama kemudian, ada kesepakatan dengan masyarakat serta pemerintah setempat, langsung menurunkan bahan material, serta pendampingan tenaga ahli, yang kemudian pembangunan secara gotong royong bersama masyarakat.
“Setelah ada aduan kami tindaklanjuti dengan menurunkan tim survey, ternyata betul ada kebutuhan pembangunan jembatan untuk akses anak sekolah, kami berkoordinasi dengan pemerintah setempat,” ujar Anwar, seraya menyebut, pembangunan jembatan ini baru berjalan setengah dari target 30 hari.
Baca Juga : 3 Ponpes di Cibitung Dapat Bantuan Pengeboran dan MCK
Camat Cibitung, Mochamad Muhaemin menjelaskan, jembatan yang saat ini dibangun sebelumnya memang tidak ada akses jembatan. Warga yang hendak beraktivitas terutama murid SDN 1 Manglid harus menerabas Kali Cibuluh.
“Kalau masuk musim hujan warga terutama anak-anak tidak bisa melintas Kali Cibuluh, karena luapan airnya cukup tinggi jadi sangat berbahaya kalau anak-anak nyebrang. Kami bersyukur ada pihak yang mau membantu membangun jembatan yang menghubungkan Kampung Rancawalang dan Palawijo serta kampung lainnya di Desa Manglid,” ungkap Muhaemin. (Adytia)