Dampak Kemarau, Lebih Dari 1000 Hektare Sawah di Pandeglang Kekeringan 

DPKP

Nasir, Kepala DPKP Kabupaten Pandeglang. Sandi

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Memasuki musim kemarau yang terbilang cukup panjang, di wilayah Kabupaten Pandeglang, khususnya di wilayah Utara dan Selatan Pandeglang, mengakibatkan sebagian besar lahan persawahan yang ada, mengalami kekeringan.

Hal ini pun diakui Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pandeglang, Nasir mengatakan lebih dari 1000 Ha, lahan sawah di Kabupaten Pandeglang, saat ini mengalami kekeringan, akibat kemarau panjang.

Baca Juga : BPS Terjunkan 965 Petugas untuk Sensus Pertanian di Pandeglang

“Ini sudah masuk kemarau, berdasarkan hasil laporan dari teman-teman UPT dan dari data yang sudah ada, kami melihat disini ada lebih dari 1000 hektare sawah yang mengalami kekeringan,” jelas Nasir, Senin 19 Agustus 2024.

Kepala DPKP Pandeglang ini pun menjelaskan, bahwa berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan tim, ke sejumlah lokasi. Ada sekitar 1000 hektare lahan  persawahan milik warga, yang saat ini sudah mengalami kekeringan ringan, dengan kondisi tanah yang mulai retak-retak.

Baca Juga : DPKP Kabupaten Tangerang Usul Terapkan Sistem Pertanian Terpadu

“Tim yang terdiri dari Dirjen Perkebunan, Distan Provinsi dan para mahasiswa Politeknik Engineering Pertanian Indonesia (PEPI), menelusuri titik-titik untuk menentukan mana saja lahan produktif pesawahan yang kritis,” ungkapnya.

“Ditambah lagi, lahan pertanian persawahan yang ada di Pandeglang ini, sebagian besar merupakan sawah tadah hujan, sehingga kebanyakan lahan-lahan itu mengalami kekeringan,” sambungnya.

Selain itu, kata Nasir, adapun lahan pertanian yang mengalami kekeringan diantaranya yang tersebar di Kecamatan Cikeusik, Angsana, Munjul, Panimbang, Patia, Pagelaran, Bojong, Picung dan Sindangresmi.

Baca Juga : DPKP Pandeglang Harap Pemerintah Bangun Sentra Penggilingan Padi Modern

“Jadi wilayah-wilayah yang kering diantaranya Kecamatan Cikeusik, Angsana, Panimbang, dan beberapa kecamatan lain, itu juga termasuk wilayah-wilayah yang ada di area pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang. Kemarin saya juga kesana sempat meninjau beberapa titik, memang tidak ada sumber airnya,” ujarnya.

Menurutnya, untuk menanggulangi dampak kekeringan tersebut, pihaknya telah melakukan berbagai upaya, diantaranya melakukan pendataan lahan pertanian yang terdampak dan mengidentifikasi potensi air permukaan.

“Upaya-upaya yang kita lakukan adalah mengidentifikasi semua potensi air permukaan, kalau sudah ada kita titipkan dan ada yang dihibahkan pompa-pompa yang jumlahnya lebih dari 500 unit. Bahkan, kemarin ada tambahan sebanyak 20 unit limpahan dari Kabupaten Tangerang, ini sebagai upaya untuk mengamankan tanaman yang ada,” tutupnya. (Sandi)

Berita Terkait