PANDEGLANG, BINGAR.ID – Banjir yang melanda Kabupaten Pandeglang, terutama di wilayah selatan, diduga kuat akibat pendangkalan atau sedimentasi ditiga sungai.
Akibatnya, luapan air Sungai Ciliman, Cilatak dan Sungai Cimandahan tidak terkendali sehingga merendam ribuan rumah warga. Bahkan daerah yang biasanya tidak tergenang, kini malah ikut merasakan banjir.
Baca juga: Banjir di Pandeglang Meluas, BPBD Belum Tetapkan Status Darurat Bencana
“Sumber masalahnya adalah kurang lebih 70 persen terjadi pendangkalan atau sendimentasi pada sungai sungai kewenangan pusat, BBWSC3, Kementerian PUPR, dan Provinsi Banten sehingga perlu penanganan cepat melalui normalisasi atau pengerukan,” kata Bupati Pandeglang, Irna Narulita saat meninjau korban banjir di Kecamatan Sobang, Senin (7/12/2020).
“Jika tidak segera ditangani saat hujan lebat seperti ini debit air tinggi meluap ke pemukiman warga, dampak kerugian sangat banyak antara lain gagal panen, bangunan-bangunan, sekolah, jembatan rumah rusak dan lain lain karena terendam banjir,” sambungnya.
Baca juga: Pandeglang Dikepung Banjir, Pemkab Pastikan Pilkada Tetap Dilaksanakan
Irna menerangkan, pemerintah akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk segera mengatasi persoalan tersebut.
“Kami tak henti terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat provinsi, semoga masalah banjir ini bisa segera tertangani,” imbuhnya.
Baca juga: Genangan Air di Cikeusik Meninggi, Warga Belum Dapat Bantuan
Saat ini, pemerintah mulai menyalurkan sejumlah bantuan bagi korban banjir. Seperti bagi warga di Kecamatan Munjul Sinsangresmi Panimbang, Sobang, Sukaresmi dan Kecamatan Patia.
“Bantuan logistik dan perahu karet sudah diturunkan ke beberapa kecamatan yang terendam banjir walaupum memang masih jauh dari cukup, tapi kami meyakinkan akan terus berkoordinasi dan mencari solusi dengan pihak terkait untuk menangani masalah banjir ini,” kata Kepala Pelaksana BPBD Pandeglang, Surya Darmawan. (Ahmad/Red)