Sinkronisasi Data Penerima Bantuan Covid-19, Pegawai Dinsos Pandeglang Rela Begadang

Para pegawai Dinas Sosial saat Begadang Untuk Melakukan Sinkronisasi Data Penerima Bantuan Covid-19 (Dok.Bingar)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Sebanyak 8 Tenaga Kerja Sukarela (TKS) di Dinas Sosial (Dinsos) Pandeglang, harus rela kehilangan waktu bersama keluarga selama bulan Suci Ramadhan tahun ini.

Pasalnya, para TKS yang bertugas di bagian oprator data itu harus begadang setiap malam di kantor Dinsos Pandeglang, demi melakukan sinkronisasi data penerima bantuan virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Pandeglang.

Mereka mulai melakukan sinkronisasi data dari pukul 20.30 Wib sampai dengan pukul 03.00 Wib.

Baca Juga : Bergambar Irna-Tanto, Sembako yang Dibagikan Dinsos Pandeglang Ternyata Non APBD

Salah seorang TKS di Dinsos Pandeglang, Pipit Fatimah mengatakan, meski banyak waktu yang tersita akibat terus berada di kantor, namun dia merasa tidak terbebani selama untuk membantu masyarakat.

“Setiap malam tim operator data Dinsos begadang sampai Subuh, ini supaya data penerima bantuan bisa secepatnya selesai dan masyarakat bisa secepatnya menikmati bantuan dari pemerintah,” kata Pipit kepada Bingar, Kamis (7/5/2020) dini hari.

Sementara Kepala Dinsos Pandeglang, Nuriah mengaku, kerap mendampingi disaat para TKS melakukan input data pada malam hari. Bahkan ia juga rela meninggalkan anak dan suaminya dirumah agar data penerima manfaat segera selesai.

“Setiap malam saya disini mendampingi mereka, karena saya juga tidak mau harus berdiam dirumah saja, sementara pegawai Dinsos terus begadang. Suami anak dirumah terpaksa kurang diberikan perhatian, karena saat ini masyarakat lebih penting demi kelangsungan hajat masyarakat luas,” ujarnya.

Baca Juga : Tunggu Tas Bertuliskan ‘Bantuan Presiden’ Bansos Covid-19 Dari Pemerintah Pusat Tersendat

Nuriah mengaku, jumlah pegawai Dinsos yang tidak sebanding dengan banyaknya penduduk, tentu saja diperlukan waktu ekstra agar data yang tersebar di 35 Kecamatan dan apa yang diusulkan oleh Dinsos tepat sasaran.

“Setiap malam kita ada 8 pegawai. Sementara data kita banyak karena tersebar di 35 Kecamatan. Kami harus lebih teliti agar bantuan ini tepat sasaran, kalau tidak tepat sasaran, pasti kita yang disalahkan,” pungaksnya. (Syamsul/Red)

Berita Terkait