PANDEGLANG, BINGAR.ID – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang mengaku akan menambah lokasi lumbung pangan di daerah rawan bencana. Dua lokasi yang disasar itu yakni Kecamatan Cibitung dan Angsana.
Sebelumnya, Pandeglang sudah memiliki sebelas lumbung sosial, yang tersebar di Kecamatan Sumur, Patia, Carita, Labuan, Cikeusik, Sukaresmi, Panimbang, dan Ciguelis.
Baca juga: Mitigasi Bencana di Pandeglang, Kemensos Siapkan Lumbung Sosial
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang, Nuriah mengungkapkan, dua titik lumbung sosial tahun ini akan diberlakukan usai penepatan APBD Perubahan 2022. Dengan penambahan itu, artinya Pandeglang akan mempunyai 13 lumbung sosial.
“Saat ini tahun 2022 punya sebelas lumbung sosial di daerah rawan bencana. Jadi di daerah itu stok logistik disalurkan ke lumbung sosial. Nanti akan ditambah dua lumbung sosial di Cibitung dan Angsana pada anggaran perubahan,” ujarnya, Kamis (13/10/2022).
Baca juga: Komisi VIII Desak Pemkab Pandeglang Susun Grand Desain Mitigasi Bencana
Dia menuturkan, lumbung sosial disiapkan untuk memberi layanan pertama berupa makanan dan logistik kedaruratan saat terjadi bencana. Setiap bulannya, lumbung sosial itu selalu disalurkan logistik untuk mengantisipasi bila mana terjadi bencana.
“Artinya kami melakukan ini untuk mendekatkan akses layanan manakala terjadi bencana, kebutuhan dasar kedaruratan sudah tersedia di lumbung sosial,” imbuhnya.
Baca juga: Jadi Lumbung Pangan, Irna Harap Pemprov Segera Tangani Persoalan Banjir di Pandeglang
Nuriah menjelaskan, keberadaan lumbung sosial ini memiliki peranan penting dalam memberi akses layanan dasar bagi masyarakat saat terjadi bencana alam. Adanya lumbung sosial ini, dapat memangkas pendistribusian bantuan yang seringkali terhambat oleh jarak dan waktu, usai dilanda bencana.
“Karena kalau saat terjadi bencana, seringkali terkendala waktu dan jarak ketika harus mengambil ke kabupaten, sehingga korban bencana menunggu terlalu lama. Maka dengan adanya lumbung sosial, bisa memangkas distribusi logistik bagi penyintas bencana,” ujar dia. (Ahmad)