Intip Anggaran Pembangunan Infrastruktur di Kabupaten Tangerang Tahun 2021

Anggaran Infrastruktur

Ilustrasi. Pembangunan Peningkatan Jalan Cibadak-Tigaraksa dan membangun Drainase dengan anggaran Rp1,5 miliar pada APBD TA 2020 lalu. (Istimewa)

TANGERANG, BINGAR.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang menggelontorkan anggaran sebesar Rp21 miliar untuk pembangunan infrastruktur selama tahun 2021.

“Untuk pembangunan infrastruktur di Kabupaten Tangerang di tahun 2021 ini ada 20 kegiatan terutama dalam pembangunan infrastuktur jalan, dan 20 kegiatan pembangunan sumber daya alam SDA. Dengan total anggaran kurang lebih sebesar Rp21 miliar,” kata Kepala DBMSDA Kabupaten Tangerang, Selamet Budhi Mulyanto seperti yang dikutip Antara, Rabu (16/6/2021).

Baca juga: Pemkab Tangerang Gagas Pembangunan Perumahan dan Permukiman Skala Besar

Ia menjelaskan, dari 40 kegiatan rancangan pembangunan tersebut, DBMSDA akan memprioritaskan penyelesaian infrastuktur dengan pelebaran dan betonisasi di beberapa ruas jalan. Diantaranya seperti di jalan Karawaci-Legok, Jatimulya-Dadap dan penyelesaian ruas jalan Pos Gudang.

“Dengan ukuran atau jarak pembangunan jalan sekitar 300 meter sampai 600 meter,” katanya.

Ia menuturkan, peningkatan sejumlah ruas jalan ini tentunya bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) yang masing-masing nilai anggaran pembangunannya berbeda-beda.

“Paling besar dalam pembangunan jalan sekitar Rp6 miliar dengan satu titik, dan ada juga yang anggarannya sampai Rp1,2 miliar. Maka kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya anggaran dengan total Rp21 miliar itu sangat kecil,” bebernya.

Baca juga: Pembangunan Stadion Banten di Sport Center Diklaim Sudah 33 Persen

Selain itu, pada 40 kegiatan pembangunan infrastruktur tersebut, di dalamnya juga ada rancangan pembangunan sumber daya alam seperti pertanian hingga pembangunan sarana prasarana pendidikan dan kesehatan.

“Kemudian pada tahun 2021, pembangunan di sektor kesehatan dan pendidikan kita lakukan juga. Seperti pembangunan puskesmas penambahan ruangan kelas,” paparnya.

Namun lanjut dia, dalam proses tersebut pihaknya masih menemui sejumlah kendala. Selain pandemi Covid-19, upaya itu juga terhambat soal pembebasan lahan.

“Seperti contoh pembebasan lahan 3 meter ke kiri dan 3 meter ke kanan, itu diperlukan anggaran sebesar Rp500 miliar. Makanya pembangunan itu kembali tertunda lagi, tetapi mudah-mudahan di Tahun 2022 bisa maksimal,” ungkapnya. (Sajid/Red)

Berita Terkait