JAKARTA, BINGAR.ID – Tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Indonesia mengalami penurunan drastis jika dibandingkan dengan tahun lalu. Periode Januari-September 2019, total ada 12,10 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia sedangkan hingga dari Januari-September 2020 kunjungan wisman berjumlah 3,56 juta.
“Kalau kita lihat secara kumulatif, dari Januari hingga September 2020, jumlah wisman ke Indonesia sekitar 3,56 juta kunjungan, atau turun sekitar 70,57 persen jadi masih terkontraksi ya,” kata Direktur Kajian Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wawan Rusiawan seperti yang dilansir Detik, Sabtu (5/12/2020).
Baca juga: Kunjungan Wisatawan Asing Bulan September Turun 5,94 Persen
Sedangkan kunjungan wisman pada bulan September 2020 saja jika dibandingkan dengan September 2019 mengalami penurunan sekitar 88,95 persen. Kondisi yang sama terjadi jika dibandingkan dengan sebelumnya, Agustus 2020, yaitu penurunan sekitar 5,94%.
Menurut data yang dipaparkan, pada bulan Januari 2020 terdapat 1,27 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, sedangkan Februari 864.000, Maret 471.000, April 158.700, Mei 163.600, Juni 158.300, Juli 157.900, Agustus 163.200 dan September 153.500.
“Kunjungan wisman di April menurun tajam, kemudian mengangkat sedikit-sedikit dan kelihatannya (pada grafik) seperti flat,” kata Wawan.
Baca juga: Libur Panjang, Kawasan Pantai Carita Diserbu Wisatawan
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada September 2020 mencapai rata-rata 32,12 persen atau turun 21,40 dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun lalu yang mencapai 54,52 persen. Sedangkan rata-rata lama menginap tamu asing di Indonesia pada September 2020 menurun 0,11 poin jika dibandingkan dengan tahun lalu.
“Kemudian sisi tingkat penghunian kamar hotel klasifikasi bintang juga turun ini, ada 32,12 persen ini juga catatan yang mungkin bisa dielaborasi,” tambah Wawan.
Baca juga: Era New Normal, Mutiara Carita Ramai Dikunjungi Wisatawan
Kondisi lemahnya permintaan permintaan pasar internasional ke Indonesia menjadi faktor jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. Tentunya antara pemulihan ekonomi dan penegahan penyebaran virus menjadi pilihan yang amat sulit.
“Jadi, sementara juga dari sisi wisman atau domestik tidak serta merta, karena masih ada PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) masih ada pertambahan kasus positif dan ini menjadi semacam tantangan dilema yg harus dihadapi,” kata Wawan. (Agisna/Red)