PANDEGLANG, BINGAR.ID – Dari total 723,03 kilometer panjang jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, sekitar 206 kilometer diantaranya tergolong masih dalam kondisi rusak.
Dari 700an kilometer jalan di Pandeglang itu, yang dikategorikan baik hanya sepanjang 388,2 kilometer atau sekitar 53 persen.
Sementara jalan dengan kategori sedang di Pandeglang mencapai 128,85 kilometer atau 17,82 persen. Data itu berdasarkan catatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat, hingga akhir tahun 2019 lalu.
Baca juga: Selama Empat Tahun, Hanya 4,26 Persen Jalan Rusak Berat di Pandeglang yang Diperbaiki
Lalu kapan masalah jalan rusak di Pandeglang akan tuntas? Kepala DPUPR Kabupaten Pandeglang, Asep Rahmat menyebut, untuk bisa menyelesaikan ruas jalan yang masih dalam kondisi rusak sepanjang itu dibutuhkan waktu kurang lebih tiga tahun.
“Kalau dilihat ke belakang itu dari tahun 2016 sampai 2019, DPUPR sudah menyelsaikan 230 kilometer ruas jalan. Jadi kurang lebih untuk 206 kilo meter ini butuh 2 sampai 3 tahun,” ucapnya, Senin (9/11/2020).
Baca juga: Usia Semakin Tua Tapi Pembangunan Jalan di Pandeglang Masih Begini
Dia menerangkan, dalam rentang waktu tersebut, sedikitnya dibutuhkan anggaran Rp600 miliar agar kondisi jalan rusak di kota santri bisa teratasi.
“Jadi yang saat ini dalam kodisi rusak parah kurang lebih sekitar 206 kilometer. Kalau beton semua itu kurang lebih butuh Rp600 miliar. Karena per kilometernya Rp3 miliar beton itu biayanya,” kata Asep.
Baca juga: DPUPR Pandeglang Belum Usulkan Normalisasi Muara Sungai Cibungur
Melihat data dan kebutuhan tersebut, mantan Kepala Pelaksana BPBD itu pun pesimistis semuanya dapat selesai dalam waktu singkat, apalagi dalam waktu satu tahu.
“Kalau misalkan satu tahun saya kira sulit,” katanya. (Syamsul/Red)