Warga Pandeglang Temukan Bayi Dalam Kondisi Memprihatinkan di Kebun

Bayi perempuan ditemukan warga Kecamatan Pagelaran di Kebun (Istimewa)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Warga di Kampung Walang, Desa Surakarta, Kecamatan Pagelaran, Pandeglang, menemukan seorang bayi perempuan tergeletak di kebun, Senin (3/8) kemarin.

Saat ditemukan kondisi bayi sangat memprihatinkan, terbungkus sarung berwarna coklat dan ari-ari bayi dikerubungi belatung. Beruntung bayi malang itu masih dalam keadaan hidup.

Sehingga warga akhirnya membawa bayi tersebut ke Puskesmas Pagelaran untuk mendapat perawatan. Malam harinya, kemudian di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah untuk mendapat penanganan medis lebih lanjut.

Dokter Spesialis Forensik RSUD Berkah Pandeglang, dr Baety Adhayati mengatakan, saat ini kondisi bayi itu dalam keadaan normal dan sudah bersih dari belatung sejak dibawa ke RSUD Berkah.

“Kalau secara umum bayi yang kami terima saat ini terpantau stabil. Saat itu mungkin ada belatung dan lain-lain pada saat ditemukan itu, tapi saat diterima oleh kami sudah dibersihkan,” katanya di RSUD Berkah, Selasa (4/8/2020).

Baca Juga : Menjelang Imsak, Warga Cilegon Geger Temukan Sosok Bayi Perempuan Didalam Masjid

Menurutnya, bayi tersebut lahir sudah cukup bulan dengan berat bayi 2.600 gram. Penelantaran yang dilakukan koleh pihak yang tak bertanggungjawab kata Baety, sudah termasuk dalam kekerasan terhadap anak.

“Adapun dari segi kedokteran forensik, penelantaran itu juga termasuk kategori kekerasan terhadap anak. Kami melakukan pemeriksaan karena meskipun stabil tapi ditemukan luka-luka pasa badan bayi, luka-luka ini masih kami dalami apakah ada unsur kekerasan atau tidak. Petunjuk ini akan kami serahkan ke pihak-pihak terkait seperti Kepolisian agar bisa mengungkap kasus ini,” ucapnya.

Sejauh ini, pihaknya masih tetap melakukan pemeriksaan apakah ada unsur pemaksaan dalam melahirkan bayi tersebut. Karena dari hasil temuan luka-luka terhadap bayi itu belum bisa disimpulkan apakah hasil aborsi atau bukan.

“Aborsi berarti kan ada pemaksaan mengeluarkan bayi atau janin. Yang kita lihat apakah ada tanda-tanda kekerasan atau tidak dan kita lakukan pemeriksaan apakah ada pemaksaan saat dikeluarkan atau menggunakan obat-obatan atau cairan,” tandasnya. (Syamsul/Red)

Berita Terkait