Warga 5 Desa di Kecamatan Cadasari Alami Krisis Air Bersih

Kekeringan

Salah seorang warga Desa Koranji, Kecamatan Cadasari, Pandeglang, saat menampung air bersih yang dibelinya. Sandi

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Sebanyak lima desa di Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, mengalami krisis air bersih, atau mengalami kekeringan, sehingga masyarakat terpaksa harus membeli air bersih, yang per tangkinya mencapai Rp400 ribu, sebanyak 5000 liter.

Hal ini pun diakui Eka Rahmawijaya, Sekertaris Camat (Sekmat) Cadasari, yang menurutnya, dari lima desa yang mengalami kekeringan tersebut, yakni Desa Kadu Engang, Pasir Peuteuy, Koranji, Kadu Ela, dan Desa Kurung Dahu.

Baca Juga : Dampak Kekeringan, DPKP Pandeglang Akan Usulkan Irigasi Air Tanah

“Betul, dari 11 Desa di Kecamatan Cadasari, ada 5 Desa yang terdampak kekeringan dan memerlukan dukungan suplai air bersih,” kata Eka Rahmawijaya, Rabu 21 Agustus 2024.

Dikatakannya juga, bahwa pihaknya telah menerima aduan dari masyarakat. Bahkan menurutnya, saat warga mendapatkan air bersih itu bisa memicu konflik antar warga.

“Kami banyak menerima aduan dari warga ke Kecamatan atau dari Desa, tentang langkanya air bersih. Tak hanya itu, ada juga sedikit konflik antar warga lantaran berkurangnya air dan sering berebut jatah air,” ungkapnya.

Baca Juga : Kekeringan di Pontang, BBWSC3 Salurkan 23.000 Liter Air Bersih

Eka juga menjelaskan, selama ini warga harus membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Ya untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga harus membeli masing-masing dan bahkan secara patungan, tergantung kebutuhan mereka. Ada yang 1 tangki bareng-bareng, ada yang 1 mobil beli sendiri,” jelasnya.

Lebih lanjut, Eka mengaku, bahwa pihaknya telah mengajukan bantuan pengiriman air bersih untuk mencukupi kebutuhan air yang diperlukan warga.

Baca Juga : Distan Pandeglang Sediakan Ratusan Pompa Air untuk Airi Sawah Petani yang Kekeringan

“Sebetulnya kita dari pihak Kecamatan sudah berupaya berkirim surat kepada BPBD Kabupaten Pandeglang dan Provinsi, mungkin tidak lama lagi bantuan air bersih akan segera dikirim, baik oleh BPBD Kabupaten maupun Provinsi,” ujarnya.

Sementara, salah seorang warga Desa Koranji, Haeroji mengaku, kesulitan air bersih ini sudah berlangsung sejak tiga bulan lalu.

“Ya kalau untuk kekeringan disini setiap tahun, bahkan bisa setahun 2 kali. Dan kekurangan air ini, sudah kami rasakan hampir selama 3 bulan,” katanya.

Maka dari itu, untuk mengatasi masalah kekurangan air bersih tersebut, ia bersama warga yang lain terpaksa membeli air untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

“Kami membeli air untuk kebutuhan sehari-hari, dengan harga 150 ribu isi 1000 liter. Dan air bersih yang kami beli ini, untuk kebutuhan rumah tangga, seperti memasak, mandi, mencuci dan lainnya,” ungkapnya.

“Harapannya kepada pemerintah, agar segera membantu kebutuhan air bersih in,i sehingga masyarakat tidak susah untuk mendapatkan air,” harapannya. (Sandi)

Berita Terkait