Vietnam Buka Karantina Wilayah Tanpa Korban Jiwa

Vietnam Mulai Buka Karantina Wilayah (Foto: CNN Indonesia)

BINGAR.ID – Negera Vietnam telah melonggarkan kebijakan pembatasan jarak atau social distancing pada pekan ini. Kebijakan itu diambil menyusul nihilnya kasus Covid-19 dalam enam hari belakangan ini. Bahkan tidak ada kasus meninggal dunia.

Melihat keberhasilan Vietnam melonggarkan kebijakan dalam pandemi ini, bukan suatu hal yang mengagetkan. Soalnya sejak awal, Vietnam menjadi salah satu negara yang paling tanggap menghadapi Covid-19. Negara dengan penduduk sekitar 95 juta orang ini sudah mendeklarasikan perlawanan terhadap Covid-19 sejak Januari meski saat itu kasus masih terjadi di kawasan China.

Vietnam juga menjadi negara pertama yang langsung melarang penerbangan dari dan ke China. Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc berpendapat langkah itu diambil sebab Covid-19 dinilai bisa masuk ke negara hanya dalam waktu singkat.

Direktur Regional Organisasi Kesehatan Pasifik Takeshi Kasai, menyebut keberhasilan Vietnam dalam meyakinkan masyarakat untuk bekerja sama adalah kunci utama.

Keberhasilan pemerintah Vietnam juga disebabkan peran aktif masyarakat. Jalanan di Hanoi yang biasanya dipenuhi turis dan pedagang kaki lima pun terlihat nyaris sepi.

Sekitar 3.000 bisnis telah tutup sejak akhir Januari dan awal Februari 2020. Jaringan perusahaan besar seperti Vin Group juga telah menutup banyak resor dan hotel meski membuat karyawannya kehilangan pekerjaan.

Berdasarkan data Johns Hopkins pada Sabtu (25/4), Vietnam melaporkan 270 kasus positif Covid-19, 224 orang sembuh, dan nol kasus kematian.

Vietnam termasuk salah satu negara yang menerapkan sistem karantina 14 hari bagi orang-orang yang baru melakukan perjalanan dari kawasan berisiko tinggi. Misalnya saja pada 12 Februari lalu, ketika mereka menerapkan karantina secara ketat pada satu desa berpenduduk 10 ribu orang. Padahal, kala itu negara melaporkan baru terdapat 10 kasus Covid-19.

Pemerintah Vietnam aktif melacak penyebaran virus secara masif meski tak memiliki banyak anggaran dan sistem kesehatan masyarakat yang kuat. Dikutip dari Bangkok Post, hingga pertengahan pekan ini Vietnam telah melakukan lebih dari 180 ribu uji corona, meski kasus positif yang ditemukan hanya berkisar diangka dua ratusan. (Ahmad/Red).

Berita Terkait