BINGAR.ID – Unit industrial rock asal Bandung, HELMPROYEK kembali dengan lagu baru tentang detik-detik kematian yang menegangkan serta doa-doa yang ikhlas di ujung penyesalan.
Menurut penuturan mereka, lagu “Insulin” dilatarbelakangi oleh kisah kehilangan salah satu anggota keluarga yang akhirnya berpulang setelah melalui proses perawatan intensif yang lama melawan komplikasi penyakit.
Melihat secara langsung orang yang disayangi tersiksa setiap hari bukanlah hal yang menyenangkan. Suntikan demi suntikan, butiran obat yang selalu bertambah jumlahnya, suara dan erangan yang menahan sakit, serta selang-selang yang tertancap di tubuh adalah pemandangan buruk yang musti dilihat berulang-ulang.
“Insulin” dibuka oleh kocokan riff gitar yang sarat distorsi serta deru drum dan bass tebal yang seperti menyulut shock therapy bagi pendengarnya sejak detik pertama. Tanpa basa-basi, sang vokalis langsung mendeteksi momen gawat darurat pada bait awal: “Tubuh terkulai, bibir membiru/ Nafas tertahan, berat/ Jarum menusuk, semakin membusuk/ Menelan pil pahit, siksa…”
Selepas itu, bertumpuk layer synth dan ketukan drum machine mendominasi hampir sekujur durasi lagu. Dipacu dalam tempo sedang, diiringi pusaran riff gitar dan bass yang seakan menjadi pondasi kokoh bagi tembang bernuansa gelap dan mekanis ini. Semuanya dibalut dengan olahan sound abrasif dan tensi yang dingin.
HELMPROYEK adalah unit industrial rock yang sudah lama melintas di sirkuit musik independen di kota Bandung. Mereka terbentuk di bangku SMA sejak tahun 1996 dengan rujukan utama Ministry, Nine Inch Nails, hingga KMFDM. HELMPROYEK bahkan bisa dibilang sebarisan dengan Koil, Closeminded, atau Sel, serta ikut menikmati gelora aneka pentas underground yang meledak di arena GOR Saparua pada paruh akhir ’90-an. Terhitung sampai tahun 2003 mereka terus melenggang pada berbagai panggung di Bandung dan Jakarta.
Sempat vakum beberapa lama, HELMPROYEK kemudian mengalami resureksi di tahun 2010. Mereka lantas merilis beberapa singleseperti “City of Lost Children” (MAMANEH Project Compilation, 2012), “Atas Nama Bapa” (YesNoWave, 2013) sebagai materi split bersama Serigala Jahanam dan Matius III:II, “Vendetta” (Music Alliance Pact, 2013), serta mini album Premature EP (Neverstop/Krow/Orange Cliff, 2017) dalam format kaset dan digital.
HELMPROYEK sekarang digawangi oleh Rathomi Trinugraha (vokal, synth), Vira Yudhanto (gitar), Adhitya Wibisana (bass), dan Indra Nugraha (synth, programming). Belakangan, mereka juga dibantu oleh additional players yaitu Tengku Irfansyah (sampling, synth) dan Harry Pangabdian (drum, perkusi).
Musik dan lirik lagu “Insulin” digarap oleh Rathomi Trinugraha, sementara aransemen dasarnya dikerjakan oleh Adhitya Wibisana. Lagu ini direkam di lokasi terpisah dalam rentang tahun 2015-2016. Proses mixing dilakukan di Reds Studio (Bandung) oleh Indra Adhikusuma, sedangkan sesi mastering dituntaskan oleh Adhit Android di Infinite Labs (Bandung).
“It’s a sad song. But I hide those pain, guilty feeling, disappointment, helplessness, sadness in a heavy distortion, a fast tempo track, and intentionally break my own voice for that song,”pungkas Rathomi Trinugraha.
Single “Insulin” dirilis resmi oleh label rekaman Orange Cliff Records sejak tanggal 28 Agustus 2020 dan beredar di berbagai platform musik digital. Untuk artwork sampulnya menggunakan karya ilustrasi kolase garapan Much. RIfqi (@destroyxstairs). Single ini juga akan dibarengi dengan peluncuran video live performance di kanal Youtube mereka. (Ahmad/Red)